Selasa, 30 April 2013

Everlasting Heart #Part 14


Everlasting Heart #Part 14

Di kamar Hotel..

Ify langsung pulang ke hotel dengan naik taxi! Ify sendiri juga heran kenapa dia jadi marah-marah seperti ini ketika ngeliat Rio berciuman dengan cewek tadi. Sekarang Ify sedang mengganti-ganti channel TV! Keliatan banget kalo Ify sedang emosi, ditekannya dengan keras tombol-tombol remote TV itu.

“Kringg.. kringg..” terdengar telepon kamar hotel berbunyi. Disambarnya kemudian dengan kasar. Palingan juga Rio!

“Hallo!” dibentaknya kasar.

“Hallo Ify?” suara seorang cowok.

“Eh, elo Rik!” Ify rada sedikit malu karena salah ngebentak orang.

“Fy, gue mau ngajak lo nge-date. Lo mau gak?” tanya Riko kemudian.

Hah?! Nge-date?!

Ify masih bingung menjawab pertanyaan Riko tersebut.

Krek..

Suara seseorang membuka pintu kamar dan kemudian Riko sudah nongol di dalam kamar. Tiba-tiba muncul rasa pingin balas dendam sama Rio.

“Apa Rik? Nge-date yah? Ehm, gue mau banget! Kapan?” Ify sengaja meninggikan suaranya. Dia sengaja pingin ngebuat Rio marah!

“Jam 2 ini, Fy.” Jawab Riko antusias.

“Berarti setengah jam lagi dong? Ya udah, gue ganti baju dulu ya. See you!” Ify kemudian menutup teleponnya. Terlihat Rio sejak tadi memperhatikan Ify yang asyik teleponan. Ify berjalan menuju kamar mandi. Sekilas dia melewati Rio dengan santai dan berlagak memalingkan muka.

“Fy, lo mau kemana?” tanya Rio sambil mencegat Ify.

“Apa lo gak denger tadi?! Gue mau nge-date bareng Riko! Puas lo?!” jawab Ify sinis.

“Bisa-bisanya lo jalan berdua bareng cowok yang baru aja lo kenal! Gue gak ngerti apa yang ada di jalan pikiran lo!” bentak Rio.

“Heh! Lo jangan berlagak munak deh! Lo seneng kan udah berhasil nyium cewek tadi?! Gimana rasanya? Enak?!”

Rio memicingkan mata melihat jauh ke dalam mata Ify.

“Lo tuh ngomong apaan sih?! Nyium? Maksud lo napas buatan tadi?” tanya Rio bingung.

“Gue rasa gak ada bedanya antara napas buatan sama ciuman! Jadi, mendingan gak usah belagu deh! Gak lucu!” bentak Ify lagi sambil berjalan meninggalkan Rio. Tapi Rio mencegatnya lagi.

“Fy, lo gak boleh pergi! Gimana kalo cowok itu Cuma pingin mainin lo doang?! Lebih baik lo pikir 2 kali untuk nerima ajakan itu!” saran Rio kemudian.

“Heh! Lo kira si Riko itu sama kayak lo apa?! Dia itu cowok baik-baik gak kayak lo yang suka ngambil kesempatan dalam kesempitan!” Ify kemudian masuk ke kamar mandi.

# # #

Ify menunggu Rikoo di lobi hotel. Males banget ngeladenin ceramahnya Rio yang sok alim itu! Tiba-tiba ia dikejutkan suatu pemandangan yang benar-benar menjijikkan! Sepasang kekasih yang sedang asyik berciuman! Ify langsung memalingkan wajahnya. Tapi sesosok itu sudah gak asing lagi! Tak lama kemudian si cewek masuk ke dalam taxi dan pergi! Ify mengernyitkan dahi. Bukannya itu..

Gak! Pasti gue salah liat! Ya pasti salah liat! Itu hanya halusinasi gue!

“Hallo Fy!” sapa Riko yang udah ada di depan Ify.

“Eh elo!”

“Yuk!” ajak Riko.

Ify dan Riko kemudian pergi dengan mobil Riko.

“Fy..” panggil Riko yang sejak tadi melihat Ify melamun.

Ify masih dalam lamunan.

“Ify!” panggil Riko lagi.

“Eh ya, kenapa?” tanya Ify yang gelagapan. Ify masih memikirkan adegan yang ia lihat di lobi hotel.

“Harusnya gue yang ngomong begitu! Lo kenapa sih? Kok gue liat lo bengong aja dari tadi?” tanya Riko.

“Eh, gue gak papa. Gue Cuma lagi mikirin sesuatu.” Jawab Ify.

“Mikirin sesuatu? Kalo lo ada masalah, lo bisa cerita sama gue. Bukankah seorang teman memang harus saling membantu?” Riko kemudian menyunggingkan senyum.

Gak! Gue gak boleh nyeritain hal tadi!

“Gak. Gue sekarang gak papa.”

“Oh ya Fy, foto lo udah jadi.” Riko segera membuka topik baru.

“Bener nih? Wah, gue mau liat!” Ify berlagak riang. Tapi di dalam hati yang dalam, dia bener-bener gak bisa untuk gembira. Mengingat pertengkarannya dengan Rio yang terus berkelanjutan. Bahkan adegan di lobi hotel yang ia sendiri masih bingung apa itu nyata atau Cuma halusinasi belaka.

“Ntar kalo udah disana gue bakalan tunjukin ke elo.”

“Sebenernya kita mau kemana sih?” tanya Ify.

“Bentar lagi lo juga bakalan tau.”

# # #

Perjalanan mereka yang panjang akhirnya berakhir juga. Kini Ify dan Riko berada di sebuah pondok yang benar-benar indah. Pondok itu hampir mirip dengan bungalow-bungalow yang terletak di pinggir kota. Sepertinya pemilik pondok ini benar-benar memiliki cita rasa yang tinggi. Buktinya di sepanjang jalan pondok ini yang ada hanya bunga yang berwarna-warni dan rumpun babu. Pondok sederhana itu meskipun hanya didomonasi kayu tetapo begitu tampak elegan. Ify dan Riko kemudian menapaki tangga-tangga kecil yang berada di depan pondok.

“Ayo masuk.” Ajak Riko.

Ify dan Riko masuk ke dalam pondok itu.

“Wah..” Ify benar-benar takjub.

Ternyata di dalam pondok itu tak kalah indahnya dengan pemandangan di luarnya. Interior di dalam pondok itu begitu artistik! Di seluruh dinding tersebut terdapat berbagai lukisan pemandangan. Ada lukisan pantai, sunset, dan masih banyak lagi.

“Duduk Fy. Lo mau minum apa? Biar gue buatin.”

“Terserah lo.” Ujar Ify yang masih asyik mengagumi interior pondok itu.

Tak lama kemudian Riko datang sambil membawa dua gelas jus dan membawa sebuah albu foto.

“Fy, nih fotonya.” Ujar Riko sambil memberikan sebuah album foto dan menaruh 2 gelas jus di atas meja. Ify menerima album foto itu dengan sangat antusias.

Wah, ini lucu!” Ify tersenyum–senyum melihat pose dirinya.

“Kalo gue suka pose lo yang ini. Karena lo keliatan cantik dan sexy!” ujar Riko sambil memandangi wajah Ify. Ify benar-benar terkejut mendengar perkataan Riko.

Ify mendongak melihat Riko. Dilihatnya sepasang mata yang menatapnya. Dan Ify gak suka dengan tatapan Riko yang itu! Tatapan yang benar-benar gak sopan! Bayangin aja Riko ngeliat tubuh Ify dari ujung rambut sampai ujung kaki! Ify benar-benar ketakutan. Apa yang tadi gue liat itu benar! Adegan yang dilihatnya di lobi hotel! Adegan Riko berciuman dengan seorang cewek! Ify kemudian berdiri menjauh karena ia merasa tidak mengenal sosok Riko yang sekarang! Karena sosok Riko yang dulu ia kagumi, kini telah berubah menjadi sesosok serigala yang ingin memangsa incarannya!

“Rik, lo kenapa sih?!” tanya Ify di tengah perasaan gundahnya.

“Fy, gue udah capek ngeliat lagak lo yang sok suci itu! Gue tau lo berlagak pura-pura suci buar narik perhatian gue kan?!” Riko kemudian mendekati Ify yang sejak tadi waspada.

“Gue tau semua cewek emang berlagak suci untuk ngebikin para cowok penasaran kan?! Dan sekarang hanya tinggal kita berdua.” Riko kemudian menangkap tubuh Ify yang hendak lari dan mendekap tubuh Ify erat.

“Lo tau Fy? Gue udah suka sama lo sejak di bandara. Sejak lo pertama kali nabrak gue!” Riko melemparkan tubuh Ify di sofa.

“TOLONGGGG!! TOLONGGG!!” Ify berusaha berteriak memberontak.

“Percuma lo teriak, karena di tempat ini hanya ada kita berdua!”

“TOLOOOONGGGG!!” teriak Ify keras.

“Jebruaakk!!” terdengar dobrakan pintu yang keras hingga membuat pintu yang tadinya terkunci kini terbuka lebar. Terlihat sosok Rio sudah ada disana. Sesaat Ify bingung.

Rio mendekati Riko kemudian memukul Riko. Riko mencoba menghindar tapi Rio terus saja menghujani Riko dengan berbagai jurus tinjunya.

“Heh! Siapa sih lo?!” Tanya Riko bingung saat begitu saja dihujani tinju oleh Rio.

“Gue suaminya Ify! CAMKAN ITU!!”

“Suami Ify?” Riko kemudian menoleh ke arah Ify.

Rio lanjut menghantam wajah Riko hingga babak belur.

“Dasar cowok brengsek! Jangan lo coba-coba lagi buat ngedeketin Ify!” ancam Rio sambil menarik tangan Ify keluar dari pondok itu.

# # #

Setibanya kembali di kamar hotel, Ify mengobati luka di wajah Rio. Meskipun Rio pinter karate dan pernah dapet sabuk hitam, kan gak ngejamin kalo mukanya gak luka kena pukulan Riko!

“Auuww! Pelan-pelan tau! Sakit nih!” omel Rio karena kesakitan.

Ify jadi ngerasa bersalah banget gara-gara pertengkaran mereka tadi.

“Yo, maafin gue ya. Harusnya gue tadi nurutin perkataan lo. Seharusnya gue gak pergi sama bajingan Riko itu! Harusnya...” Ify jadi menangis.

Rio yang ngeliat Ify menangis jadi tidak tahan untuk menenangkannya.

“Bodoh! Kenapa lo sekarang jadi nangis?! Gue gak papa kok! Luka kecil begini mah gak ada apa-apanya buat gue!” hibur Rio. Ify tersenyum melihat Rio yang masih bisa tersenyum di saat wajahnya babak belur kayak gini.

“Nah, gitu dong!” ujar Rio senang melihat Ify yang udah tersenyum.

“Auwww!” teriak Rio kesakitan.

“Sakit bener!” keluh Rio.

“Makanya sini gue obatin!” Ify mengoleskan pelan obat pada memar-memar di wajah Rio.

Sesaat Ify melihat wajah Rio dengan pandangan lembut.

“Fy, kenapa lo ngeliatin gue kayak gitu? Apa wajah gue tambah cakep kalo diliatin? Hehehe..” ledek Rio sambil mengedipkan mata.

Ify langsung salting.

“Auww!! Jangan keras-keras dong!” pekik Rio.

“Ya makanya lo jangan ledekin gue terus!”

# # #

Malam hari, Ify dan Rio berada di balkon kamar hotel. Mereka sedang melihat bintang-bintang di langit.

“Yo..” panggil Ify.

“Ya?”

“Gue bisa tanya lo sesuatu?”

“Ya, tanya aja!”

“Kenapa lo mau nolongin gue tadi?”

Rio tersenyum.

“Cewek yang gak gue kenal aja gue tolong, apalagi istri gue sendiri.” Jawab Rio.

Kini giliran Ify yang tersenyum.

“Thanks ya.”

“For what?” tanya Rio.

“For everything!”

Mereka kemudian tertawa bersama dan melanjutkan melihat bintang kembali.

# # #

Esok harinya..

Ify dan Rio kini berada di arena kolam renang hotel. Ify sedang asyik main-main air dan Rio sedang asyik membaca koran sambil meminum teh. Tanpa sengaja Ify terpeleset jatuh ketika menginjak pinggiran kolam yang licin saat ia hendak menyudahi kegiatannya bermain air. Ify berteriak sempoyongan, hampir ia bertahan berdiri, namun kakinya tak kuasa menjaga keseimbangan tubuhnya dan BYUURR!! Ify terjatuh dan tercebur ke dalam air kolam yang cukup dalam. Rio yang duduk tak jauh dari kolam renang sekilas melihat kejadian itu.

“Bisa aja tuh anak! Pake pura-pura tenggelam lagi!” ujar Rio yang mengira bahwa incident Ify terjatuh itu hanya dibuat Ify untuk bercanda. Rio melanjutkan membaca koran.

Ify yang tak bisa berenang hampir kehabisa napas. Berkali-kali ia memanggil-manggil Rio agar menolongnya, tapi Rio hanya tersenyum dan melanjutkan membaca koran. Ify kemudian pingsan. Tubuhnya mengapung di air. Rio yang melihat langsung gelagapan. Ia segera menceburkan diri ke dalam kolam guna menolong Ify. Rio berhasil menggapai tubuh Ify dan menepikannya.

“Fy, Ify, cepet bangun!” Rio menggoncang-goncangkan dan menepuk-nepuk pipi Ify.

Rio kemudian menempelkan telinganya di dada Ify. Gak ada denyut jantungnya!

Rio kemudian membuka mulut Ify kemudian memasukkan napasnya lewat mulut dan gak lama kemudian..

“Uhuk.. uhuk..” Ify terbatuk dan mengeluarkan air kolam dari tubuhnya.

“Jedukk!!” kepala Ify terbentur dengan kepala Rio ketika hendak bangun.

Ify langsung sadar dengan apa yang terjadi dengan dirinya.

Ify merasa ada sesuatu yang lembut yang menempel di mulutnya ketika ia pingsan tadi. Jangan-jangan..

Ify memandang Rio dengan pandangan menyelidik.

“Heh! Lo ngapain gue?!”

“Gue gak ngapa-ngapain elo kok! Gue tadi yang nolongin lo waktu lo tenggelam tadi.”

Ify langsung terbayang cewek yang saat itu ditolong Rio saat tenggelam. Saat Rio memberi napas buatan untuk cewek itu!

“Dan lo juga ngasih napas buatan ke gue?!” tanya Ify cepat.

Rio mengangguk pelan.

“Oh My!!” pekik Ify segera.

“Tapi itu gue lakuin buat nolong lo!”

“Aaaahhh!! First kiss gue!! Aaahh!!” Ify langsung marah.

“Ify, itu bukan ciuman! Itu hanya napas buatan!” sanggah Rio segera begitu mendapati Ify marah.

“Sabodo amat! Yang namanya bibir nyentuh bibir itu tuh namanya ciuman tau!”

“Ya, terserah lo deh lo mau nganggep itu ciuman atau napas buatan!”

Ify kemudian berlalu dari Rio. Ify benar-benar menyayangkan ciuman pertamanya yang jatuh pada orang yang tidak tepat! Bukankah ciuman pertama itu harus kita lakukan sama orang yang benar-benar kita cintai? Bahkan tempat ciuman pertamanya sama sekali gak romantis! Di tepi kolam renang! Aduhh!! Ify rasanya kepingin banget ngejitak kepala Rio, orang yang telah merebut ciuman pertamanya!

# # #

1 komentar:

  1. Gladys.. cerbung repost-an nya keren.. gue udah baca beberapa kali tapi masih aja nggak bosen.. apalagi tema sama tokoh nya bikin gue ke semcem..



    numpang promo yaa, kunjungi juga blog gue ini: obatkistatradisional

    BalasHapus