Everlasting Heart #Part 14
Di kamar Hotel..
Ify langsung pulang ke hotel dengan naik taxi! Ify sendiri juga
heran kenapa dia jadi marah-marah seperti ini ketika ngeliat Rio berciuman
dengan cewek tadi. Sekarang Ify sedang mengganti-ganti channel TV! Keliatan
banget kalo Ify sedang emosi, ditekannya dengan keras tombol-tombol remote TV
itu.
“Kringg.. kringg..” terdengar telepon kamar hotel berbunyi.
Disambarnya kemudian dengan kasar. Palingan juga Rio!
“Hallo!” dibentaknya kasar.
“Hallo Ify?” suara seorang cowok.
“Eh, elo Rik!” Ify rada sedikit malu karena salah ngebentak
orang.
Hah?! Nge-date?!
Ify masih bingung menjawab pertanyaan Riko tersebut.
Krek..
Suara seseorang membuka pintu kamar dan kemudian Riko sudah nongol
di dalam kamar. Tiba-tiba muncul rasa pingin balas dendam sama Rio.
“Apa Rik? Nge-date yah? Ehm, gue mau banget! Kapan?” Ify sengaja
meninggikan suaranya. Dia sengaja pingin ngebuat Rio marah!
“Jam 2 ini, Fy.” Jawab Riko antusias.
“Berarti setengah jam lagi dong? Ya udah, gue ganti baju dulu
ya. See you!” Ify kemudian menutup teleponnya. Terlihat Rio sejak tadi
memperhatikan Ify yang asyik teleponan. Ify berjalan menuju kamar mandi.
Sekilas dia melewati Rio dengan santai dan berlagak memalingkan muka.
“Fy, lo mau kemana?” tanya Rio sambil mencegat Ify.
“Apa lo gak denger tadi?! Gue mau nge-date bareng Riko! Puas
lo?!” jawab Ify sinis.
“Bisa-bisanya lo jalan berdua bareng cowok yang baru aja lo
kenal! Gue gak ngerti apa yang ada di jalan pikiran lo!” bentak Rio.
“Heh! Lo jangan berlagak munak deh! Lo seneng kan udah berhasil
nyium cewek tadi?! Gimana rasanya? Enak?!”
Rio memicingkan mata melihat jauh ke dalam mata Ify.
“Lo tuh ngomong apaan sih?! Nyium? Maksud lo napas buatan tadi?”
tanya Rio bingung.
“Gue rasa gak ada bedanya antara napas buatan sama ciuman! Jadi,
mendingan gak usah belagu deh! Gak lucu!” bentak Ify lagi sambil berjalan
meninggalkan Rio. Tapi Rio mencegatnya lagi.
“Fy, lo gak boleh pergi! Gimana kalo cowok itu Cuma pingin
mainin lo doang?! Lebih baik lo pikir 2 kali untuk nerima ajakan itu!” saran Rio
kemudian.
“Heh! Lo kira si Riko itu sama kayak lo apa?! Dia itu cowok
baik-baik gak kayak lo yang suka ngambil kesempatan dalam kesempitan!” Ify
kemudian masuk ke kamar mandi.
# # #
Ify menunggu Rikoo di lobi hotel. Males banget ngeladenin
ceramahnya Rio yang sok alim itu! Tiba-tiba ia dikejutkan suatu pemandangan
yang benar-benar menjijikkan! Sepasang kekasih yang sedang asyik berciuman! Ify
langsung memalingkan wajahnya. Tapi sesosok itu sudah gak asing lagi! Tak lama
kemudian si cewek masuk ke dalam taxi dan pergi! Ify mengernyitkan dahi.
Bukannya itu..
Gak! Pasti gue salah liat! Ya pasti salah liat! Itu hanya
halusinasi gue!
“Hallo Fy!” sapa Riko yang udah ada di depan Ify.
“Eh elo!”
“Yuk!” ajak Riko.
Ify dan Riko kemudian pergi dengan mobil Riko.
“Fy..” panggil Riko yang sejak tadi melihat Ify melamun.
Ify masih dalam lamunan.
“Ify!” panggil Riko lagi.
“Eh ya, kenapa?” tanya Ify yang gelagapan. Ify masih memikirkan
adegan yang ia lihat di lobi hotel.
“Harusnya gue yang ngomong begitu! Lo kenapa sih? Kok gue liat
lo bengong aja dari tadi?” tanya Riko.
“Eh, gue gak papa. Gue Cuma lagi mikirin sesuatu.” Jawab Ify.
“Mikirin sesuatu? Kalo lo ada masalah, lo bisa cerita sama gue.
Bukankah seorang teman memang harus saling membantu?” Riko kemudian
menyunggingkan senyum.
Gak! Gue gak boleh nyeritain hal tadi!
“Gak. Gue sekarang gak papa.”
“Oh ya Fy, foto lo udah jadi.” Riko segera membuka topik baru.
“Bener nih? Wah, gue mau liat!” Ify berlagak riang. Tapi di
dalam hati yang dalam, dia bener-bener gak bisa untuk gembira. Mengingat
pertengkarannya dengan Rio yang terus berkelanjutan. Bahkan adegan di lobi
hotel yang ia sendiri masih bingung apa itu nyata atau Cuma halusinasi belaka.
“Ntar kalo udah disana gue bakalan tunjukin ke elo.”
“Sebenernya kita mau kemana sih?” tanya Ify.
“Bentar lagi lo juga bakalan tau.”
# # #
Perjalanan mereka yang panjang akhirnya berakhir juga. Kini Ify
dan Riko berada di sebuah pondok yang benar-benar indah. Pondok itu hampir
mirip dengan bungalow-bungalow yang terletak di pinggir kota. Sepertinya
pemilik pondok ini benar-benar memiliki cita rasa yang tinggi. Buktinya di
sepanjang jalan pondok ini yang ada hanya bunga yang berwarna-warni dan rumpun
babu. Pondok sederhana itu meskipun hanya didomonasi kayu tetapo begitu tampak
elegan. Ify dan Riko kemudian menapaki tangga-tangga kecil yang berada di depan
pondok.
“Ayo masuk.” Ajak Riko.
Ify dan Riko masuk ke dalam pondok itu.
“Wah..” Ify benar-benar takjub.
Ternyata di dalam pondok itu tak kalah indahnya dengan
pemandangan di luarnya. Interior di dalam pondok itu begitu artistik! Di
seluruh dinding tersebut terdapat berbagai lukisan pemandangan. Ada lukisan
pantai, sunset, dan masih banyak lagi.
“Duduk Fy. Lo mau minum apa? Biar gue buatin.”
“Terserah lo.” Ujar Ify yang masih asyik mengagumi interior
pondok itu.
Tak lama kemudian Riko datang sambil membawa dua gelas jus dan
membawa sebuah albu foto.
“Fy, nih fotonya.” Ujar Riko sambil memberikan sebuah album foto
dan menaruh 2 gelas jus di atas meja. Ify menerima album foto itu dengan sangat
antusias.
Wah, ini lucu!” Ify tersenyum–senyum melihat pose dirinya.
“Kalo gue suka pose lo yang ini. Karena lo keliatan cantik dan
sexy!” ujar Riko sambil memandangi wajah Ify. Ify benar-benar terkejut
mendengar perkataan Riko.
Ify
mendongak melihat Riko. Dilihatnya sepasang mata yang menatapnya. Dan Ify gak
suka dengan tatapan Riko yang itu! Tatapan yang benar-benar gak sopan! Bayangin
aja Riko ngeliat tubuh Ify dari ujung rambut sampai ujung kaki! Ify benar-benar
ketakutan. Apa yang tadi gue liat itu benar! Adegan yang dilihatnya di lobi
hotel! Adegan Riko berciuman dengan seorang cewek! Ify kemudian berdiri menjauh
karena ia merasa tidak mengenal sosok Riko yang sekarang! Karena sosok Riko
yang dulu ia kagumi, kini telah berubah menjadi sesosok serigala yang ingin
memangsa incarannya!
“Rik, lo kenapa sih?!” tanya Ify di tengah perasaan gundahnya.
“Fy, gue udah capek ngeliat lagak lo yang sok suci itu! Gue tau
lo berlagak pura-pura suci buar narik perhatian gue kan?!” Riko kemudian
mendekati Ify yang sejak tadi waspada.
“Gue tau semua cewek emang berlagak suci untuk ngebikin para
cowok penasaran kan?! Dan sekarang hanya tinggal kita berdua.” Riko kemudian
menangkap tubuh Ify yang hendak lari dan mendekap tubuh Ify erat.
“Lo tau Fy? Gue udah suka sama lo sejak di bandara. Sejak lo
pertama kali nabrak gue!” Riko melemparkan tubuh Ify di sofa.
“TOLONGGGG!! TOLONGGG!!” Ify berusaha berteriak memberontak.
“Percuma lo teriak, karena di tempat ini hanya ada kita berdua!”
“TOLOOOONGGGG!!” teriak Ify keras.
“Jebruaakk!!” terdengar dobrakan pintu yang keras hingga membuat
pintu yang tadinya terkunci kini terbuka lebar. Terlihat sosok Rio sudah ada
disana. Sesaat Ify bingung.
Rio mendekati Riko kemudian memukul Riko. Riko mencoba
menghindar tapi Rio terus saja menghujani Riko dengan berbagai jurus tinjunya.
“Heh! Siapa sih lo?!” Tanya Riko bingung saat begitu saja
dihujani tinju oleh Rio.
“Gue suaminya Ify! CAMKAN ITU!!”
“Suami Ify?” Riko kemudian menoleh ke arah Ify.
Rio lanjut menghantam wajah Riko hingga babak belur.
“Dasar cowok brengsek! Jangan lo coba-coba lagi buat ngedeketin Ify!”
ancam Rio sambil menarik tangan Ify keluar dari pondok itu.
# # #
Setibanya kembali di kamar hotel, Ify mengobati luka di wajah Rio.
Meskipun Rio pinter karate dan pernah dapet sabuk hitam, kan gak ngejamin kalo
mukanya gak luka kena pukulan Riko!
“Auuww! Pelan-pelan tau! Sakit nih!” omel Rio karena kesakitan.
Ify jadi ngerasa bersalah banget gara-gara pertengkaran mereka
tadi.
“Yo, maafin gue ya. Harusnya gue tadi nurutin perkataan lo.
Seharusnya gue gak pergi sama bajingan Riko itu! Harusnya...” Ify jadi
menangis.
Rio yang ngeliat Ify menangis jadi tidak tahan untuk
menenangkannya.
“Bodoh! Kenapa lo sekarang jadi nangis?! Gue gak papa kok! Luka
kecil begini mah gak ada apa-apanya buat gue!” hibur Rio. Ify tersenyum melihat
Rio yang masih bisa tersenyum di saat wajahnya babak belur kayak gini.
“Nah, gitu dong!” ujar Rio senang melihat Ify yang udah
tersenyum.
“Auwww!” teriak Rio kesakitan.
“Sakit bener!” keluh Rio.
“Makanya sini gue obatin!” Ify mengoleskan pelan obat pada
memar-memar di wajah Rio.
Sesaat Ify melihat wajah Rio dengan pandangan lembut.
“Fy, kenapa lo ngeliatin gue kayak gitu? Apa wajah gue tambah
cakep kalo diliatin? Hehehe..” ledek Rio sambil mengedipkan mata.
Ify langsung salting.
“Auww!! Jangan keras-keras dong!” pekik Rio.
“Ya makanya lo jangan ledekin gue terus!”
# # #
Malam hari, Ify dan Rio berada di balkon kamar hotel. Mereka
sedang melihat bintang-bintang di langit.
“Yo..” panggil Ify.
“Ya?”
“Gue bisa tanya lo sesuatu?”
“Ya, tanya aja!”
“Kenapa lo mau nolongin gue tadi?”
Rio tersenyum.
“Cewek yang gak gue kenal aja gue tolong, apalagi istri gue
sendiri.” Jawab Rio.
Kini giliran Ify yang tersenyum.
“Thanks ya.”
“For what?” tanya Rio.
“For everything!”
Mereka kemudian tertawa bersama dan melanjutkan melihat bintang
kembali.
# # #
Esok harinya..
Ify dan Rio kini berada di arena kolam renang hotel. Ify sedang
asyik main-main air dan Rio sedang asyik membaca koran sambil meminum teh.
Tanpa sengaja Ify terpeleset jatuh ketika menginjak pinggiran kolam yang licin
saat ia hendak menyudahi kegiatannya bermain air. Ify berteriak sempoyongan,
hampir ia bertahan berdiri, namun kakinya tak kuasa menjaga keseimbangan
tubuhnya dan BYUURR!! Ify terjatuh dan tercebur ke dalam air kolam yang cukup
dalam. Rio yang duduk tak jauh dari kolam renang sekilas melihat kejadian itu.
“Bisa aja tuh anak! Pake pura-pura tenggelam lagi!” ujar Rio
yang mengira bahwa incident Ify terjatuh itu hanya dibuat Ify untuk bercanda. Rio
melanjutkan membaca koran.
Ify yang tak bisa berenang hampir kehabisa napas. Berkali-kali
ia memanggil-manggil Rio agar menolongnya, tapi Rio hanya tersenyum dan
melanjutkan membaca koran. Ify kemudian pingsan. Tubuhnya mengapung di air. Rio
yang melihat langsung gelagapan. Ia segera menceburkan diri ke dalam kolam guna
menolong Ify. Rio berhasil menggapai tubuh Ify dan menepikannya.
“Fy, Ify, cepet bangun!” Rio menggoncang-goncangkan dan
menepuk-nepuk pipi Ify.
Rio kemudian menempelkan telinganya di dada Ify. Gak ada denyut
jantungnya!
Rio kemudian membuka mulut Ify kemudian memasukkan napasnya
lewat mulut dan gak lama kemudian..
“Uhuk.. uhuk..” Ify terbatuk dan mengeluarkan air kolam dari
tubuhnya.
“Jedukk!!” kepala Ify terbentur dengan kepala Rio ketika hendak
bangun.
Ify langsung sadar dengan apa yang terjadi dengan dirinya.
Ify merasa ada sesuatu yang lembut yang menempel di mulutnya
ketika ia pingsan tadi. Jangan-jangan..
Ify memandang Rio dengan pandangan menyelidik.
“Heh! Lo ngapain gue?!”
“Gue gak ngapa-ngapain elo kok! Gue tadi yang nolongin lo waktu
lo tenggelam tadi.”
Ify langsung terbayang cewek yang saat itu ditolong Rio saat
tenggelam. Saat Rio memberi napas buatan untuk cewek itu!
“Dan lo juga ngasih napas buatan ke gue?!” tanya Ify cepat.
Rio mengangguk pelan.
“Oh My!!” pekik Ify segera.
“Tapi itu gue lakuin buat nolong lo!”
“Aaaahhh!! First kiss gue!! Aaahh!!” Ify langsung marah.
“Ify, itu bukan ciuman! Itu hanya napas buatan!” sanggah Rio
segera begitu mendapati Ify marah.
“Sabodo amat! Yang namanya bibir nyentuh bibir itu tuh namanya
ciuman tau!”
“Ya, terserah lo deh lo mau nganggep itu ciuman atau napas
buatan!”
Ify kemudian berlalu dari Rio. Ify benar-benar menyayangkan
ciuman pertamanya yang jatuh pada orang yang tidak tepat! Bukankah ciuman
pertama itu harus kita lakukan sama orang yang benar-benar kita cintai? Bahkan
tempat ciuman pertamanya sama sekali gak romantis! Di tepi kolam renang!
Aduhh!! Ify rasanya kepingin banget ngejitak kepala Rio, orang yang telah
merebut ciuman pertamanya!
# # #
Gladys.. cerbung repost-an nya keren.. gue udah baca beberapa kali tapi masih aja nggak bosen.. apalagi tema sama tokoh nya bikin gue ke semcem..
BalasHapusnumpang promo yaa, kunjungi juga blog gue ini: obatkistatradisional