Minggu, 24 Maret 2013

Tentang Sepercik Kenangan Itu


Jakarta, 24 Maret 2013

‘’ kenangan mungkin hanya bias dikenang oleh sebagian besar orang
. Kenangan juga mungkin hanya sebagian dari masa lalu yang harus dilupakan. Tapi buat gue kenangan itu….pengalaman yang berharga’’

                               Pagi ini Gabriel seorang siswa salah satu Sekolah Menengah Pertama dijakarta kembali disibukan oleh kebiasaan yang memang rutin harus ia jalani. Title sebagai ‘Ketua Osis’
yang harus memberikan contoh baik bagi seluruh makhluk-makhluk disekolah tersebut membuat dirinya telah terbiasa melaluinya dengan senang hati. Kenalkann dlu siswa ini adalah Gabriel Stevent Damanik atau kalian bisa panggil dia iel , layaknya teman-temannya memanggil  biasanya.

Gabriel berjalan dengan cepat menuju ruang singgah yang biasa dipakainya untuk mengerjakan segala tanggung jawab yang diberikan oleh bapak ibu guru dan juga rekan2 senasib Gabriel untuk memulai kembali mengerjakan suatu projek Prom Night gabungan dimalam perpisahan kakak kelas mereka nanti.

‘’ li, lo udah ngetik konsep acara buat promnigth nanti kan? Kalo udah lo cepet serahin ke shilla ya. Biar nanti dia yang ngelengkapin semuanya’’ gabriel menanyakan kepada Lia si wakil osisnya itu.

‘’ oke gab beres, 3paragraph lagi gue langsung kasih ke shilla’’ ucapnya.

Kalian tadi denger kan dia manggil iel dengan sebutan gab ? ya hanya dia yang manggil gabriel dengan sebutan itu. Pertama-tama gabr iel emg agak aneh sih di panggil begitu, Cuma setelah kejadian itu gabriel malah bahagia, ternyata gadis itu punya ‘cara sendiri’ untuk memanggil gabriel yang notabenya kekasihnya saat ini.



Bandung, 24 Maret 2013


                                ‘’OH Tuhan gue bias terlambat perjalan bu okki lagi kalo gini caranya, duh yooo cepetan dong bawa mobilnya, 15 menit lagi nih gue masuk ah’’ ify menggerutu disamping rio dengan raut wajah kesal yang gabisa diartikan.

‘’ sabar dong sayang, jangan ngomel-ngomel gitu ah. Iya ini juga udah cepet fy, Cuma kan lo tau bandung sekarang itu macetnya kaya apa” dia berusaha meredam kekesalan ify dengan menyadarkan ify akan pemandangan yang ada dihadapan kami saat ini.

Gadis ini Alyssa Saufika Umari atau kalian bias panggil dia ify, siswi salah satu SMA swasta di Bandung yang kini berstatus sebagai kekasih dari seorang  Mario Stevano si kapten basket di SMA unggulan itu. Udah lama banget rasanya ify menetap dikota kelahiran mamanya semenjak kejadian itu terjadi dalam hidupnya.

‘’Hei nona Alyssa kita sudah sampai, mau sampe kapan lo bengong disitu hah?’’ suara itu menyentak ify dari lamunan akan ‘masa lalu’ itu.

‘’astaga rioo! Lo hamper buat gue mati jantungan tau gak. Iyaa maaf deh abis suntuk tau ngeliat macetnya mobil-mobil kaya tadi” gerutu gue yang masih setengah shock akibat dikagetkan tadi.

‘’ yaudah sono lo masuk buruan, gue harus ke ruang kepsek dlu baru ke kelas. Lo hati-hati ya saying, sampe ketemu ntar dikantin bye muah’’ ucap rio setelah mencium puncak kepala gue dan berlalu menutup pintu mobil menuju ruangan kepsek.

Akhir-akhir ini cowok bertubuh menjulang yang hitam manis itu memang tengah disibukan dengan turnamen-turnamen antar sekolah sejakata dan bandung yang rutin diadakan tiap tahun oleh  pemerintah dikedua kota tersebut. Dan ify memaklumli lah kegiatan dia yang padat itu untuk ga menutut macam-macam sama dia.

Ify pun melangkahkan kaki menujul ruang kelas yang letaknya lumayan jauh dari parkiran. Setelah sampai dan meletakan tas sembari duduk dibangku kesayangannya, ify mengambil handphone dan memainkannya sebentar.

‘’heh fy, lo udah tau belom ? bulan depan sekolah kita diundang promnigth sama SMA 39 Jakarta lho, gila katanya mereka ngadain acara itu gede-gedean soalnya sekolah mereka abis meraih Predikat Sekolah Internasional terbaik dijakrta. Gatau deh kenapa sekolah kita diundang juga’’ ucapan sivia sontak menggagetkan gue.

‘SMA 39? Ah sial itu sekolah gabriel’ batin gue yang akhirnya kembali harus menyebutkan nama cowok dimasa  lalu gue itu

‘’Serius vi? SMA 39? Gasalah? Hmm itu kan sekolah dia vi” dengan nada lirih

“sekolah siapa fy? Jangan bilang itu..IEL?!!” sontak wajah sivia kini menatap gue meminta penjelasan.

‘’iya vi itu sekolah iel dan itu berarti gue akan ketemu dia lagi” gue menunduk, ga dapat dipungkiri penyesalan itu kembali menyeruak kepermukaan hidup gue setelah mengetahui kabar ini.

3tahun ini gadis itu dengan susah payah melenyapkan segala memory tentang pangeran masa kecilnyaya, namun hanya dengan satu kabar, memori itu terkuak lagi kepermukaan.


*******************


Jakarta, 10 April 2010

‘’masa-masa indah selalu menjadi hal yang takkan pernah hilang dalam ingatan. Sekalipun nanti masa-masa indah itu akan tergantikan oleh suatu kata. Kenangan’’


                                                ‘’ieeeeeeeeeeeeeeeeel, tungguin gue dong capek nih dari tadi ngejer lo larinya kenceng banget’’ dengan nafas yang terengah-engah dia menghentikan langkahnya menunggu ify sampe menuju posisinya saat ini.

‘’ah payah lo fy, baru gitu doing udah keok stamina lho, wuu payah kaya gini mau jadi putrinya Gabriel? Ogah gue’’

‘’ihhhh, apaasih lo yel, sapa juga yang mau jadi putrid lo, lo kali yang pengen jadi pangeran gue wlee’’ Ify meledek cowok berwajah oriental itu yang segera disambutnya dengan asik menenggelamkan Ify kedalam pelukannya

“iel apaan sih bau tau lepasin ah iel’’

‘’bodo fy, lo sih bawel sok tau jadi orang gue kan gemes ngeliatnya’’ ucapnya masih memeluk ify.

‘’ ya tapi jangan pas lo bau gini juga kali iel , gue sesek nafas’’ dengan sedikit sisa udara ify mencoba membalas ucapnya.

‘’hahahahaha, oke deh okedeh sorry fy, jangan mati dong ntar kalo lo mati siapa yang nemenin gue disini. Hahaha”  gelak tawanya mengisi taman komplek yang lumayan dipadati orang-orang yang berjoging ria dihari minggu ini.

‘’emang siapa juga yang mau mati dodol -_- udah ah ayo balik. Gue gaakan ninggalin lo kok panggeran bawel.
Ayo sini kejar gue kalo bias wleee” Ify segera bangkit dan berlari meninggalkan iel yang kini juga berusaha menyamakan larinya seperti Ify

“awas ya dapet gue gendong lo sampe rumah’’

‘’ayoo kalo bisaa wlee’’

Setelah berlari dengan kencang Gabriel pun berhasil menyusul Ify yang membuat Ify sontak kaget karena dia langsung membopong Ify menuju rumah sambil belari.

‘’ kena lo! Ahahaha’’

‘’ih yel turunin dong jangan digendong gitu gue malu tauuu’’

‘’bodo! Lo yang nantangin sih ahahaha”

Akhirnya setelah Ify meronta-ronta cukup lama dalam gendongannya mereka tiba dipelataran rumah iel yang disebelahnya terdapat rumah Ify juga. Yah mereka memang tetanggaan sejak 15tahun lalu saat mereka masih bayi hingga saat ini mereka sudah menduduki bangku kelas 3 SMP.

‘’fy, bentar lagi kita udah mau lulus SMP ya. Kayaknya cepet banget, baru kemarin gue dan elo duduk diayunan sekolah itu (tangannya menunjuk kearah sekolah taman kanak-kanak yang tak jauh dari rumah kami) eh sekarang kita udah mau make baju Putih Abu-abu aja.” Ucapnya sambil memandang langit yang kala itu sangat cerah

‘’hmm, waktu emang berputar sangat cepat bawel. Dlu rupa lo kan masih kaya kecebong kekurangan makanan, eh sekarang malah jadi ganteng begini, gue juga ga ngerti sejak kapan lo bias setinggi tiang listrik begini”

“sialan lo! Lo kata dlu lo tinggi ngatain gue kecebong? Gue aja ga nyangka fy lo sekarang cantik dan buat gue merasakan hal yang berbeda kalo deket lo” ucapnya semakin pelan pada kalimat terakhir yang lmasih sempat Ify dengar itu.

‘’ lo bilang apa yel? Hal beerbeda?’’ Tanya Ify ingin meyakinkan pendengarannya barusan

‘’ ah bukan apa-apa kok fy,lo beda aja sekarang udah lebih dewasa dan..mepesona. fy jangan pernah lupain gue ya kalo misalnya nanti kita ga satu SMA bareng. Gue sayang lo fy’’

ucapnya yang sontak membuat Ify memalingkan wajah menatap Gabriel yang kini juga tengah menatap Ify dengan tatapan yang hangat.

Hanya menggangguk. Itulah yang dapat Ify balas dari perkataan tersebut.


*****************


Bandung, 25 April 2013

‘’menemukan kembali sebuah kisah lama dalam bingkai yang berbeda membuat semua yang gue anggap indah kini berubah menjadi menyakitkan’’


                                                ‘’ifyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy” suara nyaring sivia membuat Ify menolehkan kepala kebalakang sejenak. Ia berlari menghampiri Ify sambil sedikit terengah-engah

‘’ apasih vi, lo gausah teriak-teriak gitu bias kan?’’ gerutu Ify melihat tingkah sahabatnya  yang satu ini

‘’ yah ify maaf deh abis kalo gue ga teriak lo mana tau gue ada dibelakang lo fy” raut menyesal ditunjukan oleh sivia

‘’iye vi gue canda doing kok, kenapa sih kayanya lo tadi mau ngomong sesuatu sama gue.” Sambil melirik sivia yang kini menatapnya dengan wajar menyengir

‘’ehehe lo tau aja sih fy, itu besok gue mau ajak lo cari gaun buat prom hari minggu ntar, lo mau kan nemenin gue? Sekalian kita double date deh. Gue sama Alvin lo sama Rio gitu. Gimana? Udah lama kan kita ga jalan bareng ber4’’

Ify terus saja melangkahkan kakinya tanpa menjawab pertanyaan sivia dahulu. Ia masuk kedalam kelas, lalu duduk dibangku yang tiap pagi selalu tersuguhi didepanya sekarang ini.

‘’ah ide bagus vi! Boleh-boleh aja sih lagian Rio lagi gaada jadwal latihan besok ini’’

Belum sempat via menimpali omongan Ify. Bu Nana sudah menampakan batang hidungnya dikelas. Sehingga membuat kami semua berhenti beraktifitas.

Ditempat lain, tepatnya dikelas XI IPA 1 yang notabennya adalah kelas Rio Nampak suasana yang berbeda.

Murid-muridnya lebih banyak mengobrol karna sialnya hari ini guru mereka tidak dapat memebrikan pengajaran. Sial bagi anak-anak seperti Nova,Rahmi dan Dea tapi surge bagi kedua lelaki ini. Alvin dan Rio. Bukan hanya mereka tetapi sebagian besar anak-anak mengaanggap ini adalah surga kecil dunia.

‘’yo, tadi sivia bilang sama gue besok siang dia mau ngajak lo sama ify bareng gue ke mall. Lo gaada latihan kan besok in?’’ Tanya Alvin

‘’oh gaada kok vin. Gue juga emang rencana mau jalan bareng ify sih besok malem , eh keduluan lo ngasih tau rencana ini.’’

‘’haha lo mah maunya berdua mulu sama ify, eh acara promnight hari minggu itu disekolahannya Cakka sama Gabriel kan? Yang rival basket lo sm rival futsal gue itu’’

‘’iya vin , dia bukan hanya rival futsal lo tapi juga rival hati gue buat dapetin ify dlu’’ jawab rio yang kini fikiranya menerawangan ke masa lalu saat ia berusaha mendapat hati ify dengan susah payah.

‘’ iya yo gue tau soal itu. Gue juga inget dlu lo bela-belain tanding futsal sama dia Cuma buat ify. Padahal ify ga tahu sama sekali kalo 2 cowok popular di SMA yang berbeda merebutkan hati dia hahaha’’ ucap Alvin yang bermaksud meredakan gejolak amarah rio yang mulai terpancing lagi mengingat kejadian itu.

‘’ haha lo bias aja vin buat gue ketawa. Ify istimewa sih vin jadi gue rela ngelakuin apapun bahkan sampe bertaruh dengan sodara kembar gue itu’’ ucap rio yang tak terdengar dibagian akhir

‘’ sudah jangan mengingat masa lalu, kalian kan sudah bahagia sekarang. Lo udah sama ify dan Gabriel dijakarta juga pasti punya ke bahagiaan sendiiri. Yang perlu lo tunjukin ke dia nanti kalo ketemu, lo harus liatin kalo ‘oh ini loh gue rio bias ngebuat ify lebih bahagia bersama gue sekarang dan selamanya’ oke bro’’ ucap Alvin sambil menepuk bahu sebelah kanan sahabatnya itu.

‘’ haha lo bener bro. thanks sarannya’’

Sesungguhnya tak ada yang tau tentang status Rio sebagai sodara kembar Gabriel. Bahkan ifypun tak pernah tahu kalo Rio dan Gabriel saling berhubungan darah.




Jakarta, 26 April 2013

                                                                Hari berlalu begitu cepat, tak terasa malam promnigth itu semakin dekat. Gabriel kini tengah duduk termenung di kamar sambil memandang susunan acara dan daftar tamu luar yang akan hadir ke acara tersebut.

Otak gabriel mendadak beku saat membaca tulisan ‘SMA Islam Al-Izhar Cisarua Bandung’ di daftar salah satu tamu yang diundang oleh pihak sekolah. Melihat namma sekolah itu mebuat hati gabriel sedikit terpekik.

‘sekolah ify’ desisnya.

‘’apa gue akan ketemu lagi? Ketemu wanita yang bahkan sampai sekarang masih jadi pemilik kerajaan hati gue?
Ah tapi dia kan sudah bersama rio. Dan rio paasti sekarang sudah membuatnya lupa sama sosok gue’’ dia mengambil nafas panjang lalu menghembuskannya.

Sesak.

Putaran masa lalu indah yang ia lewati bersama ify terngiang dikepalanya. Gadis yang dlu bahkan sampe saat ini masih menjadi objek terindah yang pertama. Ya dia sadar dia kini juga memiliki lia. Wanita yang resmi ia jadikan kekasih 3bulan lalu. Wanita yang memang mulai ia cintai tapi tak pernah seperti ia mencintai wanita masa lalunya. Ify

Tanpa sadar mata pria tampan itu mulai terpejam. Hinngga kini haripun telah berganti. Hari yang berat untuknya karena hari ini adalah persiapan terakhir untuk acara promnight tersebut.

Pagi-pagi sekali saat ia telah terjaga dan siap untuk memulai aktifitasnya ia pun bergegas untuk menuju sekolahnya. Sebenarnya hari ini hari libur untuk anak-anak yang lain, tapi tidak untuk ia dan para anggota osis serta panitia acara lainnya.

15 menit setelah menempuh perjalanan dari rumahnya iapun tiba disekolah megah itu.dengan cepat gabriel melesat menuju ruang osis dimana anak-anak tengah berkumpul.

‘’kid, ntar sore temenin gue nyari baju ya buat besok’’

Gabriel tersentak. Lia. Kekasihnya kini berada disampingnya menegurnya ditengah kesibukannya mengurus acara esok.

‘’oke jelek, nanti abis dr sekolah kita pulang sebentar terus langsung caw aja yaa. Lo bantuin gue sini gue pusing liat topeng-topen ini berserakan. Taruhin dimeja sana yaa’’ ucapnya penuh kelembutan

‘’semangat dong sayang. Jangan lesu gini. Iya gab gue kan dr tadi udah bantu elo -_- yakali gue ga bantu cowok gue sendiri hahah’’

‘’haha iya sayang. Loveyouu’’ ucap Gabriel sambil tersenyum pada kekasihnya itu.


Jam pun berganti. Detik demi detik sudah berlalu sangat panjang. Gabriel pun sudah menyelesaikan tugas terakhirnya hari ini. Sekarang ia bergegas menuju Aula sekolahnya untuk menemui lia. Sang kekasih yang dijanjikannya untuk menemani pergi itu.

‘’halo saying, sudah selesai tugasnya?’’ ucap Gabriel sambil mencium dahi lia.

‘’eh kid, ahaha iyaudah kok , mau balik sekarang?’’ tanyanya

‘’iya ayo kita balik sekarang’’ tangan kokohnya langsung mengamit jari jemari cewek cantik berdagu tirus itu.

Pesona lia mungkin tak seperti ify, meskipun demikian bagi Gabriel lia dan ify telah membuat hatinya berwarna dengan cara mereka sendiri. Dengan kenangan dan kenyataan indah




Bandung, 26 April 2013 


                                                Mereka berempat tengah menikmati acara double date yang sivia rencanakan. Beberapa jam lalu mereka abis ‘shopping’ kecil-kecilan buat acara besok dan kini mereka sudah cukup lelah sehingga memutuskan untuk pergi ke salah satu stand makanan di pusat perbelanjaan tersebut.

‘’fy yo, mau pesen apa lo pada?’’ Tanya via

‘’gue orange juice sama macaroni chease satu’’ ucap mereka berbarengan

Sivia berdecak kesal

‘’ck. Kalian ini selalu aja mesen menu yang sama. Ga bosen apa?’’ geurutunya sambil berlalu meninggalkan kami untuk memesan makanan.

Rio dan ify saling berpandangan atas apa yang barusan terjadi lalu tertawa karna tak mengerti kenapa mereka bias berbarengan seperti itu.

‘’yo fy gue ke kamar mandi bentar ya nyokap nelfon eehehe’’ Alvin tiba-tiba memecah keheningan diantara mereka

‘’ah dasar anak mama lo vin ahaha’’ ledek rio

‘’yee elo mah’’ Alvin pun berlalu.

Kini tinggalah rio ify dimeja bertuliskan no 24 itu.

‘’mm, fy?” panggil rio

‘’apa yo?’’ muka Ify mendadak tegang. Rio sepertinya membicarakan hal yang cukup serius

‘’gue mau Tanya, lo masih punya perasaan menyesal soal mm Gabriel?’’ tanyanya hati-hati

Ify pucat seketika.

Gabriel. Ify emang masih sangat menyesal dlu sempat menolaknya tapi sekarang Ify hanya mencintai rio, Cuma memang gak bias dipungkiri kalo rasa bersalah itu masih ada.

‘’gue gak nyesel kok yo, gue Cuma belum siap aja ketemu iel. Masih ngerasa bersalah aja.’’ Ucap  Ify tegas.

Rio pun menatap Ify lama lalu bertanya kembali

‘’ lo masih cinta sama dia?’’ tanyanya serius

‘’ nggak yo. Gue hanya mengganggap dia sahabat gue. Gue memang saying sama dia tapi itu hanya sebatas sahabat. Cinta gue saat ini Cuma buat elo. Mario stevano si kapten basket yang…pesek’’

‘’eh keceplosan’’ dengan segera ify menutup mulutnya

Rio kini melihatnya dengan tatapan kesal. Gadisnya ini memang selalu aja menanggapi hal-hal seperti ini dengan bercandaan.

‘’yayaya fy gue tau lo saying sama gue tapi gapake abis lo muji gue terus lo jatuhin gue gitu kan. Gini gini gue pacar lo cungkring’’

‘’iih rio lo juga ngejek gue kan itu. Udah ah males gue gausah bahas ini lahi’’ Ify pura-pura ngambek

‘’yah yah ngambek . ah ify jangan ngambek dong ntar aa cium lhoo’’ goda rio

Ify masih bergeming

‘’fyy , sorry deh fy sorry jangan ngambek ah’’ rio menjawil-jawil dagu ify

‘’bodo’’ jawab ify singkat

‘’fy, tatap gue’’ nada rio mendadak berubah serius

‘’apa?’’ ify pun membalikan mukanya menghadap rio.

Deg!

Tubuhnya seketika membeku. Wajah rio tepat didepan mukanya. Menatap dia dengan penuh kehangatan. Mulut
ify hendak bersuara tapi tak mampu ia lakukan. Dengan terpaksa ia memalingkan kembali wajahnya.

‘’ify tatap gue’’ sekali lagi rio memintanya untuk menatap wajah itu. Ia diam. Tak mengalihkan sama sekali pandangannya kea rah rio.

Dengan perlahan rio memegang dagu gadis manis itu. Diarahkkan wajah gadis itu menatap kerahnya. Ify semakin membeku. Perutnya menggelitik. Jantungan berdesir hebat. Rio semakin mendekatkan wajah ify ke wajahnya. Perlahan rio mengecup lembut pipi gadis manis itu. Ia sebenarnya ingin mengecup bibir indah gadisnya tapi ia tak senekat itu. Digesernya ciuman itu kea rah kuping itu, dan tepat di sisi kiri kuping gadisnya itu ia berucap

‘’alyssa, I love you. Jangan pernah tinggalin gue ya’’ lembut dan penuh perasaan.

Ify masih kaget.

Ia kaget dengan perlakuan romantic rio itu. Sesaat kemudian ia tersadar lalu mebalas ucapan rio itu dengan ciuman dipipi serta

‘’I love you to Mario. Aku gaakan pernah ninggalin kamu’’


************************

Jakarta, 26 Juni 2010


“Masa indah itu kini tengah berduka. Berganti menjadi suatu kisah yang tak ingin dirasakan oleh mereka. Meninggalkan masa indah itu tanpa kata indah atau kata perpisahan , tapi menjadi kenangan terindah juga menyakitkan bagi keduanya”


                                                Suara gemuruh mewarnai kelulusan SMP Annisa Pondok Labu dan seluruh SMP diseputaran Jakarta. Hari ini pengumuman kelusan bagi siswa siswi menengah pertama telah di sampaikan. Ekpresi kegembiraan terlihat disepanjang sudut kota metropolitan itu.

Suasana tersebut juga tengah menyeliputi kelas IX B disebuah SMP swasta terkenal dijakarta ini.

‘’eneeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeng gue lulus !! ah gue seneng banget fy!!’’ dengan spontan memeluk sahabat yang dicintainnya ini.

‘’ aaaa gue juga lulus yeeeel !!’’ pekik sang sahabat tak kalah girang.

‘’congrast buat kita yeaay!’’ mereka bersorak bersama

‘’nem lo berapa fy? Gue 37.40’’ muka cowok oriental ini terlihat begitu gembira

‘’38.00 dong ahahaha yeeee gue lebih tinggi daripada lo yeeyyeye ahahaa’’ tawa ify seketika pecah mengetahui dirinya memiliki nilai lebih tinggi dari sahabatnya itu.

‘’yah lo curang ah fy ga bagi-bagi sama gue yaah. Tapi gapapa sih sebenernya nilai segini, udah lebih dari cukup buat masuk SMA 39 ahaha. Lo mau masuk sana juga kan fy? Samaan sama gue, yak an?’’ Tanya Gabriel.

Seketika wajah gadis berdagu tirus itu mendadak sedih. Iya teringat perkataan orang tuanya seminggu yang lalu kalo mereka akan pindah ke Bandung.

‘’maaf yel , gue ga bias satu sekolah lagi sama lo’’ terdengar nada penyesalan diakhir kalimat gadis itu.

‘’kenapa fy?’’ hanya itu yang mampu dilontarkan oleh Gabriel. Hatinya gusar, iya yakin ada sesuatu yang ify belum ceritakan padanya.

‘’papa pindah tugas ke bandung dan gue juga mama harus ikut kesana’’ ify sedih menyampaikan kabar buruk ini pada Gabriel. Mendadak ia menangis, ia takut berpisah dengan iel, ia tak mau iel tak ada disampingnya. Ia tak sanggup jauh dari Gabriel.

‘’sstt, udah jangan sedih. Gue gapapa kok fy, lo jangan nangis yaa. Kita satu sekolah ataupun ngga itu gaakan buat persahabatan kita berakhir kan? Lo ataupun gue akan tetep bersama meskipun jarak memisahkan kita. Gue tetep sayang lo fy’’ Gabriel memeluk erat gadis mungil dihadapannya ini.

Iya sedih harus berpisah dengan ify, karna pikiran buruk itu akhirnya memang harus terjadi. Saat dlu mereka berjanji walaupun mereka berpisah tapi takkan pernah melupakan satu sama lain, disore itu kala ia mengatakan
‘ia mencintai ify’ pertama kalinya.

‘’heheehe iya iyel gue gue juga ga pengen ini berakhir kok. Kan kita udah janji waktu itu. Makasih ya yel selama ini udah jadi sahabat terbaik buat gue. Makasih juga udah ngenalin gue sama perasaan ini’’

Gabriel mendelik.

Ia tak begitu paham ucapan terakhir sahabatnya ini.

‘’maksud lo?’’ Tanyanya heran

‘’bukan apa-apa haha. Udah ah ayoo kita pulang kita tunjukin ke mama kalo ternyata kita bias dapet nilai sebagus ini’’ ify melangkahkan kakinya untuk segera menuju kerumah. Langkahnya mendadak terhenti saat tangan kokoh
Gabriel mencegahnya.

‘’gue ngerti maksud lo. Ntar malem ikut gue jam 7 malem ya. Kita nikmati hari terakhir kebersamaan kita ini. Okey?’’

Ify menyerengit, lalu berucap

‘’ish apaansih pake hari terakhir-terakhir segala. Bilang aja lo mau ngajak gue malem mingguan. Pake alibi gajelas begitu. Hahah iya-iya tapi kita mau kemana?’’

‘’ada deh. Udah tunggu disini gue ambil motor dlu. Kita cepetan balik kerumah sekarang haha’’ ucapnya sambil berlalu meninggalkan ify di depan gerbang sekolah.

Beberapa saat kemudian cagiva biru metallic itu sudah muncul dihadapan ify.

‘’ayo naik ify’’ panggil Gabriel yang menyentakan gadis itu.

Cagiva itupun melesat dengan kecepatan tinggi. Angin seakan membuat suasana begitu romantis kala itu.


(diskip aja ya)


Malam harinya sesuai janji yang telah direncanakan keduanya mereka akan pergi merayakan kelulusan serta perpisahan mereka. Gabriel membawa ify menuju sebuah pasar malam di pinggiran kota Jakarta.

Mata ify seketika itu membulat. Iya memang selama ini tak pernah mengetahui keberadaan arena permainan malam serta para pedagang yang berjualan disini. Mereka pun menghabiskan malam minggu itu mengitari arena pasar malam itu hingga pukul 23.00. kini mereka tengah duduk disalah satu kursi yang ada diarena pasar malam itu. Tangan ify memegang sebuah Permen Kapas kesukaannya yang dibelikan Gabriel tadi.

‘’ ieeeeelll thankyou so much buat kejutannya! Gue seneng banget. Gak akan pernah gue lupain mala mini sepanjang hidup gue. Ah sekali lagi makasih yeel!’’ ify bahagia. Terlihat jelas dimata dan raut wajah gadis itu.

Iel tersenyum

‘’iya fy samasama gue sengaja emang buat lo supaya gabisa lupa sama semua kebersamaan kita selama ini. Jangan pernah lupain gue juga ya, jangan Cuma kenangannya doing hahaha’’ ucapnya sambil tertawa.

‘’haha iyadong iel. Gue kan udah pernah bilang gue gak akan pernah lupain lo,kebersamaan kita ,dan persahabatan kita’’ ify memandang Gabriel sambil tersenyum manis.

‘’fy gue boleh ngomong sesuatu gak sama lo?’’ Gabriel mengingat perkataan ify tadi siang.

Ify mencintainya dan saat ini sebelum ify pindah kebandung ia ingin menjadikan ify lebih dari sekedar sahabatnya.

‘’ngomong apa yel? Ngomong aja kali haha gak usah sok misterius gitu.’’

‘’gue sayang lo fy. Sayang yang lebih dari hanya sekedar sahabat’’ Gabriel menghentikan sementara ucapannya.

Dilihat gadisnya terdiam menunduk beberapa saat, lalu beralih menatapnya tak percaya.

‘’lo cinta sama gue yel?’’ ucap ify ragu. Iya kaget mendengar penuturan Gabriel.

Dilubuk hati ify sebenernya ia senang ternyata Gabriel memiliki perasaan yang sama terhadapnya. Tapi mengingat situasi kedepannya nanti , ia mendadak ragu.

‘’iya fy gue cinta sama lo, gue cinta sama lo sejak 2tahun lalu. Kebersamaan kita dari kecil sampe sekarang itu membuat gue sadar, gue selalu butuh lo untuk dampingin gue dalam keadaan apapun karna hanya lo yang mengerti gue luar dalam’’ ucap Gabriel tegas tanpa ada nada becanda sedikitpun

‘’tapi kan yel sebentar lagi gue akan pindah ke Bandung dan itu artinya gue gak akan lagi bias ngedampingin lo setiap saat’’

ia membenarkan ucapan ify barusan tetapi hatinya sudah memikirkan hal itu sejak tadi siang. Rasa cnta Gabriel terhadap ify sudah cukup ia pendam selama 2tahun ini. Dan kini ia ingin ify menjadi miliknya. Hanya dirinya seorang.

‘’gue tau itu fy, tapi sekarang kan jaman udah canggih jadi lo tetep bias dampingin gue setiap saat kok. Fy please liat gue’’ Gabriel kini menarik wajah gadis itu agar menatapnya.

Ify memejamkan matanya. Ia tak sanggup menatap manic mata Gabriel. Iya tak mau menyiksa Gabriel dengan menerima cinta nya kemudian mereka berhubungan jarak jauh. Ify belum siap mengambil resiko terburuk jika ia memiliki hubungan seperti itu.

‘’ify please buka mata lo dan liat gue. Gue cinta sama lo’’ ucap Gabriel tulus. Sangat tulus.

Perlahan ify membuka matanya. Ia melihat manic mata hitam Gabriel tepat mengarah padanya.

‘ah tatapan itu’ hatinya berbicara

‘’fy, gue tau lo juga cinta kan sama gue? Gue bias liat dari mata lo fy. Gue mau ngebahagiain elo dengan cara yang lain. Selama ini gue merasa belum cukup ngebahagiain elo. Please would you be my mine?’’  akhirnya keinginan itu telah diutarakannya.

Gabriel kini gelisah menunggu jawaban ify, ia berharap ify tak ragu akan perasaannya.

Ify memejamkan matanya. Hati bahagia sekaligus perih mendengar permintaan Gabriel. Sungguh kalo dia mau egois dia akan menerima permintaan Gabriel itu sejak tadi. Tapi ia terlalu takut untuk menjalankan yang lebih dari sekedar sahabat kedepannya bersama Gabriel.

‘’maaf yel gue…gue gabisa nerima lo’’ tangis ifypun pecah. Air mata yang sudah ditahannya sedaari tadi turun membanjiri wajah manisnya.

‘’tapi kenapa fy? Lo cinta kan sama gue?’’ Tanya iel yang sekarang juga tak habis fikir dengan jawaban ify.

Harapannya musnah seketika. Apa ify meragukannya?

‘’lo ga ngeraguin perasaan gue kan fy? Kalo lo ngeraguin perasaan gue lo bias tatap mat ague fy. Lo bias liat disana ada gak kebohongan dari pengakuan gue tadi, atau kalo lo belum percaya jugaa lo bias belah tubuh gue, lo bias liat fy isi hati gue. Disana Cuma ada satu cinta buat lo satu cinta yang utuh buat seorang Ify’’ ucap Gabriel penuh emosi yang bertaut dengan kesedihan dan kekecewaan atas jawaban ify tadi.

‘’ngga yel gue sama sekali ga ragu sama perasaan lo, gue juga cinta sama lo. Gue Cuma ingin lo bahagia itu aja yel. Maaf gue harus pergi.’’

Ifypun segera berlari meninggalkan Gabriel yang kini menangis sendiri dibangku pasar malam yang sudah mulai sepi pengunjung.


Saat itu awal dari semuanya. Awal dari kisah indah yang mereka ukir bersama namun harus menjadi kisah menyakitkan diakhir pertemua mereka.



************************


Jakarta, 28 April 2013

MALAM PROMNIGHT


‘’Kenangan memang tak seharusnya menjadi boomerang bagi hari-harimu. Jika terdapat kesalahan dalam kenangan itu hendaklah kamu memperbaikinya. Makan kenangan akan menjadikan sesuatu hal yang berharga untuk menjadi pengalaman hdiup yang indah’’


                                Suasana meriah terhampar diaula megah milik SMA 39 Jakarta. Nuansa romantis begitu terasa melihat dekorasi ruangan saat ini. Para tamu undangan sudah mulai memenuhi setiap sudut aula yang diisi dengan berbagai stand makanan super enak tersebut.

Rio dan Ify juga sudah berada ditengah pesta kelulusan serta syukuran SMA nan megah ini bersama Alvin dan sivia. Sejak tadi mata ify sibuk memperhatikan sekeliling mencari seseorang dimasa lalunya yang ia rindukan.

Sedikit perasaan takut ia rasakan kalau-kalau ia akan bertemu pemuda berwajah oriental itu.

‘’sayang kamu gapapa?’’ bisik rio ditelinga kekasihnya ini.

Sejak tadi ia memperhatika ify tidak tenang. Seperti mencari seseuatu yang ia yakini itu Gabriel. Saudara kembarnya.

‘’ gapapa kok yo, gue Cuma lagi liat-liat makanan aja. Siapa tau ada yang enak hehe’’ ucapnya berbohong.

Rio menyerengit.

‘pintar sekali gadisnya ini mencari alibi’ pikirnya

‘’umm, kalo gitu kenapa kita berkeliling aja? Sambil liat-liat seluruh stand makanan yang disediakan disini kan. Kenapa ga bilang dari tadi sih sayang’’ sambil mengusap puncak kepala ify

‘’ih rio berantakan ini. Lo demen banget sih ngancurin dandanan gue.’’ Gerutu ify

‘’haha yaudah maaf, ayo sekarang kita keliling aja. Vin vi, gue keliling dlu ya sama ify’’ dengan segera rio menggamit tangan ify setelah mendapat anggukan dari Alvin dan sivia

Ditempat tak jauh dari Rio Ify Via dan Alvin berkumpul untuk menikmati pesta, sepasang mata mengamati setiap tindakan yang mereka lakukan. Gabriel.

Cowok itu sudah melihat gadis yang amat dicintainya dulu. Ify. Ya, ia melihat ify sejak pertama kali dating bersama rio kepesta ini.

‘Selalu mempesona dan bertambah cantik’ batin Gabriel

Gabriel menikmati pemandangan didepannya itu. Ia juga melihat bahwa ify sepertinya tengah mencaricari sesuatu. Mencarinya kah?

Gabriel pikiran macam apa itu. Makinya terhadap dirinya sendiri

‘’kid, kamu ga makan? Dari tadi gue perhartiin lo berdiri disini terus , liat apasih sayang?’’ tegur lia. Sang kekasih

Gabriel tersadar dari pengamatannya

‘’ah sayang, gue pikir siapa. Nganggetin tau gak. Iya-iya sebentar lagi gue makan kok, lo dluan aja ya jelek gue masih mau ke temen gue disana sebentar.’’ Gabriel menujuk Rio dkk.

‘’hmm yasudah tapi kalo sudah selesai cepet makan ya. Lo dari pagi lo gak ada nyentuh makanan kid’’

‘’iya sayang, gausah sedih gitu dong’’ gabrile mengusap puncak kepala lia mencoba menenangkan gadisnya itu.

Ia berjalan menghampiri rio dkk yang kini sudah ada dihadapannya.

‘’Ify Rio’’ panggil Gabriel


Setelah beranjak meninggalkan Alvin dan Sivia langkah rio dan ify terhenti mendengar sebuah sapaan dari sesorang. Seketika itu mereka menoleh. Keduanya terpaku. Gabirel dihadapan mereka sekarang.

‘’Ify Rio’’ panggil Gabriel

‘’ Gabriel’’ ucap rio yang masih kaget setelah sekian lama tak bertemu saudara kembarnya ini.

Ditempat yang sama ify masih terpaku memandang sosok dihadapan ini. Sahabat lamanya kini berdiri dihadapanya dengan begitu mempesona. Ia sempat terbius beberapa sebelum menyapa balik Gabriel dengan
seidkit, canggung.

‘’hey yel, lama ga bertemu’’ ah hanya kata itu yang mampu ia ucapkan

‘’haha hai rio gimana kabar lo? Dan mm ify iya ya sudah 3Tahun kita ga bertemu setelah kejadian itu’’ ucapnya sambil tertawa sumbang.

‘’ngomong-ngomong kalian masih pacaran kan? Gue waktu itu denger kalian pacaran sedikit kaaget. Ga nyangka ternyata lo pacaran ify yo, hehe’’ lanjutnya mengalihkan pembicaraan

Tentu saja Gabriel tidak menuturkan kalo ia melihat sendiri adegan saat rio menyatakan cintanya ke ify saat
Gabriel tengah berkunjung ke rumah ify dibandung 2tahun silam.

‘’iya iel kami masih pacaran sampe sekarang’’ jawab ify datar

‘’lo sendiri, sekarang katanya sudah punya pacar kan?’’ Tanya rio tiba-tiba

Ify kaget mendengarnya. Yah, ada kelegaan sekaligus kekecewaan yang bergejolak dihatinya ini. Ia lega karena itu berarti Gabriel sudah melupakan seluruh perasaan untuknya dlu. Kekecewaan karena kini sahabatnya itu sudah mendapat pendamping yang diimpikannya dlu bersama dirinya.

‘’ah yo lo tau aja ya. Dasar tukang gossip. Haha iya gue sudah menemukan dia yang gue cari. Itu disana orangnya’’ Gabriel menunjuk salah satu gadis yang tengah berdiiri sambil mengobrol dengan cakka.

‘’yang sama cakka itu yel?’’ Tanya rio penasaran

‘’iya yang sama cakka itu yo. Namanya lia, wakil gue diosis hehe, bentar y ague panggilin dlu’’

Gabriel segeran memanggil lia untuk menuju kearahnya guna mengenalkannya pada ify da n rio.

Mulut ify masih sulit untuk berbicara, segala peristiwa dihadapanya begitu cepat berubah. Dia masih kaget bertemu dengan sosok Gabriel yang sekian lama tak pernah ditemuinya dengan keaadaan sudah memiliki kekasih.

Bukan cemburu. Ify sama sekali tidak cemburu, ia bahkan bahagia melihat sahabatnya itu bahagia. Hanya aja ini terlalu cepat untuk ia ketahui.

Matanya mengikuti arah pandangan Gabriel. Seorang gadis mungil berparas indo-jerman dengan rambut nan indah melangkah kearah mereka. Ify tersenyum pada akhirnya. Gabriel pintar memilih wanita pilihannya. Sangat cantik.  Dalam hati iya berucap.

‘’sayang , kenalin ini teman-teman aku dari bandung, ini ify dan ini rio pacarnya ify’’ Gabriel mengenalkan kami kepada kekasihnya itu

‘’hai, gue lia, senang berteman dengan kalian’’ ucap sang gadis cantik itu ramah sambil bergantian menyalami Ify dan Rio.

‘’Ify’’

‘’Rio’’

‘’ wah yel lo pinter cari cewek ya cantik bro haha’’ ucap rio sambil menyenggol siku Gabriel

‘’iya iel cantik banget, tapi sorry gue tetep lebih cantik’’ ucap ify berusaha mencairkan suasana antara dirinya dan Gabriel

‘’haha bias aja kalian, dan lo fy narsisnya tetep aja ya ga ilang-ilang haha’’ tawa Gabriel yang kini  terlihat gembira.

Gabriel mengucap syukur dalam hati , ternyata ify sudah bahagia bersama dengan rio. Ia  memang ikhlas sejak 2tahun lalu Ify bersama rio. Hanya saja ia masih merindukan untuk mengobrol seperti biasa lagi dengan ify.
Bersahabat lagi dengan sahabat kecilnya itu. Kini harapannya seidkit terbuka , sikap ify sudah kembali. Iya memang tak pernah merasa dendam terhadap ify. Dan sekarang iya akan sangat senang jika dirinya dan ify kembali seperti dlu. Bersahabat.

‘’gue serius yel cewek lo cantik banget kok haha.’’ Tawa ify dengan lepas

‘’ah kalian ini bias aja. Gue ga cantik-cantik amat kok rio ify. Malah gue bilang lo emang lebih cantik ify” ucap lia sangat ramah

‘’jangan bilang ify cantik kid, nanti dia besar kepala’’ tambah Gabriel

‘’apasih yel gasuka banget ada yang bilang gue cantik. Huh. Oh iya ngomong-ngomong maaf ya buat yang dlu-dlu maaf waktu itu ga sempet pamit sama lo waktu gue ke bandung’’ akhirnya permintaan maaf itu terlontar dari bibir ify.

Iya memang bertujuan jika bertemu Gabriel mala mini ia ingin meminta maaf untuk semua kesalahannya dlu. Ify menatap cemas muka Gabriel.

‘’sst..udahlah fy gue udah lupain itu semua dan gue gapernah sedikitpun dendam sama lo. Lo dan gue tetep sahabat seperti dlu. Seperti janji kita lo masih inget kan?

Ify menggangguk

‘’iya yel gue inget. Makasih yaa” ia tersenyum manis pada sahabatnya itu. Rasa bersalah itu kini lenyap seiring
ucapan Gabriel barusan yang mengatakan tak pernah dendam terhadapnya.

‘’nah sudah selesai kan acara reunion dan maaf-maafannya? Yuk sekarang kita ke depan panggung. Acara udah mau dimulai tuh’’ ajak lia dengan tutur kata yang sangat hati-hati

‘’iya ayo kita kesana yel. Sayang ayo kita kesana , panggil sivia Alvin gih’’ ucap rio menimpali ajakan lia.


Mereka ber enam pun kini telah larut menikmati Prom Night yang begitu meriah itu. Tak ada lagi kecanggungan yang terjadi. Tak ada lagi rasa bersalah yang terpendam. Yang ada kini , hanya kebahagiaan yang tersirat begitu nyata untuk masa depan mereka kedepannya.

TAMAT




******
Haloooooooooooooo saya bawa cerpen gajelas nih.__. itung-itung selingan smentara 17 Years Of Love Song belum dipost muehehe.___.
maafin ya kalo alurnya gajelas atau banyak typo aatau jelek atau ga sesuai sama kesenangan pembaca.
Mohon like dan komennya ya guys._. udah lama ga buat cerpen sendiri soalnya.__.v
oke sekian perkenalan saya._. oh iya cerpen juga akan dipost di FB saya Gladys Alisa Stevadit 

jangan lupa add yaa:p
follow juga @GladysAlisa *halah*
oke bubaay muah (?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar