Dia hanya tahu apa yang ada didepan matanya. Bagaiman bumi
mengalir, bagaimana kehidupan berputar, dan bagaimana masalah silih
berganti datang...
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Hai kenalkan nama ku Mario Stevano Aditya Haling atau km bisa
panggil aku dengan nama "rio". Seorang anak muda berusia 15tahun dengan
predikat Artis Idola Cilik 3. Semua pasti pd tau dong? Jelaslah secara
aku kan finalis paling ganteng diantara semua finalis cowok di ajang
pencarian bakat itu.
Hidup ditengah popularitas gak serta merta membuat aku bahagia,
yah..kenapa aku bisa gak bahagia ditengah kesuksesan ku saat ini? Cuma 1
alasan. Alasan kenapa aku merutuki kesuksesan itu sendiri.
Gadis kecil berparasa manis serta imut yang kini menyandang status
sebagai Senior aku diajang pencarian bakat itu, kalian semua pasti
bertanya apa hubungannya hidup gak bahagia dengan senior ku itu? Aku
mencintai dia tetapi dalam perbedaan!
*flashback*
15 april 2010
Hari itu, hari dimana aku dan saingan berat ku disebuah ajang
pencarian bakat tengah gladi kotor untuk konser Final kami nanti. Disore
itu, aku dan teman2 lainnya menghabiskan waktu untuk berlatih bersama,
mata aku menangkap sosok manis yang seketika membuatku terpana. Bukan!
Bukan terpana tetapi terpikat akan aura kecantikan gadis manis itu.
Gadis yang berstatus senior ku.
"fy, ayoo kta latihan lagi. Abis ini kita jalan ya, gue bete bgt nih" seru seorang temannya
"haha lo kapan ga betenya sih vi, iya-iya ayo kita latihan"
"IFY! Nama yang bagus " aku berucap..
Aku berpendar dibola matanya, seperti bayang2 tubuhnya disiang hari, menghilang ketika sinar mentari berubah menjadi jalang.
¤¤¤¤¤¤
24 april 2010
haaaah! Rasanya badanku remuk semua. Bagaiman tidak hari ini atau
tepatnya pagi ini, kesempatan terakhirku berlatih untuk final nanti
malam. Tapi untunglah ada sedikit kebahagiaan ditengah rasa lelahku ini.
Tahukah kau? Gadis itu akan menjadi teman duetku! "Ya Tuhan! Serasa
mimpi engkau mendekatkan dengannya!!" , seruku dalam hati. Yah kau tahu
gue saat ini mungkin sedang mengalami apa yg biasa orang sebut -cinta- .
HAHA anak ingusan seperti gue berbicara tentang cinta? Sungguh tak
wajar.
Sore haripun tiba, kini saatnya gue harus bersiap untuk konser final itu.
"rio, ayo cepat ganti kostum, abis itu latihan vokal sebentar berdua dengan ify" seru uncle jo padaku
"dan kamu ify, berhubung kamu sudah siap, tolong hapalkan sedikit not lagu ini yaa nanti sy balik lagi" ucapnya terburu-buru
oh iya sampai lupa cerita, gue udah kenalan sama dia sejak saat itu,
saat pertama kali gue terpikat sama dia, sayang dia anaknya pendiam.
"mm, fy gue udah siap nih, mau latihan sekarang?" ucapku
"oke yo"
kamipun mulai berlatih, suara dan cemistry kami memang melengkapi.
Oleh sebab itulah ia terpilih sebagai teman duetku. Sungguh
keberuntungan yg tak ternilai.
"waah suara lo lebut banget fy! Permainan piano lo jg kereen!" pujiku
"hehe makasih yo, tapi gue masih biasa aja" balasnya malu-malu.
"yak penonton distudio sebentar lagi akan kita tampilkan duet yang
akan membuat kalian semua terpukau, tahukan siapa mereka? Ayoo kita
panggilkan Mario Stevano dan Alyssa Saufika"
suara tepuktangan riuh penonton kini terdengar. Aku mulai menapakan kakiku keatas panggung yang diikuti oleh ify selanjutnya.
Tangan kecil ify mulai mendentingkan piano putih itu dengan lembut.
Penghayatannya membuatku terhanyut. Suaraku kini beradu dengan syahdunya
alunan piano yang ify mainkan. Seperti tak peduli dengan penonton yang
sangat menikmati duet kami, aku terus saja menatap gadis itu, menatapnya
dengan segala perasaan yang kini aku sampaikan melalui lagu ini. Sang
Dewi. Ya dialah sang dewi dihatiku sang dewi yang membuatku begitu
mengaggumi sosok mungilnya.
Kita tak pernah menganggap kebersamaan ini adalah sepaket kiriman Tuhan , kebersamaan yang kami tahu membisu dan ragu-ragu..
¤¤¤¤¤
konserpun selesai, aku mengucap syukur pada Tuhan, walaupun tak
mendapatkan gelar juara tetapi ia masih memberi gelar runnerup itu
untukkku. Dan tak lupa juga memberikan ify , gadis yang kini sangat
ingin kumiliki.
"wetsah mario kenapa lo bengong? Btw selamat ya bro lo udah jadi
runnerup dan membuat gue terpana dengan duet mendalam lo sm ify haha"
alvin sobatku menyeringai
"wahaha thanks bro, lo bisa aja"
"eh yo, kok kalo gue perhatiin lo kayak agak beda ya tatapan ke ify, lo naksir sama dia?" tuduh alvin padaku.
"gue... Mm gue kagum sama dia vin, cuma ya gitu dia pendiem banget susah gue buat deketin dia" ucapku lirih
"hmm kayaknya lo bukan sekedar kagum, tapi lo cinta sama dia yo. Mata lo gabisa bohong kayak mulut lo" ucapnya mantap
"lalu apa yang harus gue lakukan? Gamungkin dong gue nembak dia sekarang -_-" tanyaku pada alvin
"nembak? Lo yakin mau nembak dia? Lo tau siapa keluarga dia?" kini alvin bertanya balik padaku
"keluarga? Kenapa lo jadi nyambung ke keluarga?" heranku
"dia anak Tubagus Hanafi yo. Ustad terkenal didaerah bandung
setelah ucapan alvin tempo hari aku kini mulai tak yakin. Ku akui
aku teramat mencintai ify. Ya mencintai seorang gadis mungil nan manis
itu. Tapi apakah aku sanggup memiliki dia ditengah semua masalah ini?
Masalah tenang perbedaan kami perbedaan yang menyangkut Tuhan..
Tut..tut..tu
bunyi ponsel itu menyadarkanku dari lamunan tentang gadis itu.
From: Ify
yoo, apa kabar? Lama gaada kabar lupa ama gue? Haha
deg! Perasaan itu. Perasaan yang selalu menghiasi hati dan pikiranku
yang bercampur dengan kegundahanku untuk memilikinya. Aku kembali
merasakan getaran cinta itu menguat, mengisyaratkanku untuk
memperjuangkannya. Memperjuangkan cintaku untuknya.
To: Ify
haha baik gue fy, duh lupa pasih fy? Gakebalik ya? Lo kan skrg udh pny GB :p
send!
Pesan itu kukirim padanya. Takperlu waktu lama dia telah mebalas pesanku itu.
From: ify
GB? Apa itu yo? Haha gaklah gue galupa sama lo cowok tengil yg sok cool wktu duet sm gue haha
'ternyata lo masih ingat fy' batinku
aku rasa taada lagi hal perlu kusembunyikan darinya. Aku ingin
mengungkapkan semua semua rasa ini walaupun nanti akhirnya takkan
seindah yang ku harapkan
To: ify
iyadeh ngalah gue wkwk. Eh apaan? Sok cool? Gue emg cool kalee fy. Oh iya sabtu ada acara ga? Makan yuk sekalian kita ketemu
keberanianku untuk mengungkapkan semuanya sudah bulat. Aku ingin
mengatakannya. Mengatakan segala rasa yang kupendam 5bulan belakangan
ini.
----------------------
Aku dan Dia
Berdua tapi tak terikat. Kita bersama tapi tak saling memiliki. Perbedaan yang memantik api mati!
¤¤¤
20 oktober 2010 disebuah cafe
hari itu langit tampak sedikit berawan. Aku terus melangkahkan kaki menuju tempat pertemuanku dengannya, si gadis pemikat hati.
Langkahku yang lumayan jauh terhenti tepat didepan pintu masuk
sebuah cafe sederhana. Kulihat dari balik pintu cafe, seorang gadis
mungil tengah menikmati secangkir teh dihadapannya.
'lo makin cantik fy' gumamku.
Kini aku sudah berada didekatnya. Begitu dekat sehingga aku bisa melepaskan rindu untuk menatapnya.
"ah rio akhirnya datang juga. Gue kira lo yg janji lo yang gadateng" ucapnya.
"haha ya nggalah fy, gila aja masa gue begitu. Btw apakabar? Makin cantik ya lo" pujiku tulus padanya.
Yah..dia emang semakin manis dan cantik gadis itu sudah dewasa. Dia begitu anggun saat ini membuatku semakin ingin memilikinya.
"wahaha bisa aja lo yo, lo juga makin ganteng kok. Oh iya gue sampe
lupa gue mau ngasih ini. Dan gmna kabar karir lo skrg? Katanya mau duet
sama Alvin ya?" ucapnya seraya menyerahkan sebuah undangan.
Tunggu dulu, undangan apa ini? Tunangan? Dia baru 16tahun dan mau ditunangkan? Oh god!
"hehe rencananya sih begitu. Eh lo mau tunangan fy? Sama siapa? Masi kecil udah tunangan aja" ucapku sesantai mungkin
"iya yo, nyokap gue nyuruh gue tunangan aja sama pacar gue yg
sekarang. Soalnya kebetulan keluarga gue sm dia emang udah kenal akrab.
Sama Tristan yo. Sahabat kecil gue. Dateng yaa" ucapnya dengan cengiran
lucu.
Setelah berbincang cukup lama, pertemuan kami akhirnya harus
berakhir. Dan mungkin perasaanku padanya juga harus segera ku akhiri.
Sadarkah aku jika perbedaan ini memang sulit untuk kusatukan? Tapi
salahkah aku jika aku mencintai orang yang berbda keyakinan denganku?
Dan haruskan takdir cinta dengan sebuah perbedaan itu takkan menyatu?
Aku rasa jawabannya adalah...iya
-----------------
Dia ingin bicara masa depan, tetapi semua itu tak pasti, ataukah hanya mimpinya belaka?
¤¤¤¤
24 oktober 2010
didepanku kini terhampar sebuah pemandangan yang sangat indah.
Sebuah pesta dengan konsep 'Garden Party' itu begitu menyejukan mata yg
melihatnya. Disudut kanan, terlihat gadis dengan gaun hijau tosca tengah
berdiri disamping pria dengan jas casual bermotif tosca tampak serasi.
Kulangkahkan kakiku menuju kearahnya. Kerarah wanita yang kucintai tapi kini harus kurelakan iya dengan pilihannya.
"hai ify.! Selamat ulang Tahun dan selamat aas pertunangan kalian.
Gue harap lo langgeng terus yaa. Gu turut bahagia" ucapku tulus.
Setelah acara usai kubawa kaki ini pergi menjauh dari tempat bahagia milik gadisku. Bukan miliknya! Miliku juga.
Ya aku bahagia. Bahagia karna sempat merasakan cinta untuknya walau
akhirnya cinta itu harus ku pendam dan rasakan hanya untuk kebahagiaan
dirinya bersama pria lain.
Ify! Bila kau tahu aku disini sangat mencintaimu. Aku sadar tentang
perbedaan kita. Tapi izinkan aku untuk selalu mencintai dan mendoakanmu
dalam kehidupan kita yang berbeda ..
-----
Perbedaan itu memang tak selamanya indah. Terkadang ia bisa untuk
saling melingkapi, tetapi ia bisa pula menjadi jurang pemisah diantara
dua insan.
TAMAT
Omaygood ceritanya keren bangeet :" haaaa aku terharu dibagian "Aku dan Dia
BalasHapusBerdua tapi tak terikat. Kita bersama tapi tak saling memiliki. Perbedaan yang memantik api mati!" the word is just sooooo can't mention it huhuhu
Ditunggu kunjungan balik & follbacknya ya :D terimakasih
http://asriredityanistory.blogspot.com/