haiii..saya datang membawa lanjutan cerpen yang kemarin. terimaksih buat yang sudah membaca ya.
yuk kita lihat lanjutannya.
HOPE YOU LIKE THIS
------------------------------------------------------->
GABRIEL POV
Mario kau dimana sudah hampir seluruh penjuru sekolah aku telusuri namun kau tak ada juga. Aku tahu dirimu pasti teringat lagi oleh kenangan masa kecilmu, dan gadis disamping sivia itulah yang mebuatmu begini buka. Sungguh rio aku tahu betapa rapuhnya kau saat ini tapi ingat kau bukan rio yang cengeng saat ingatan itu memhampirimu lagi.
“rio kemana sih gue cariin kemana-mana gaada juga” Gabriel mulai kesal dengan ulah rio.
‘ipy kapan datang ;’( io kangen ipy, mana janji ipy sama rio dulu ;’(“
Kini gabriel mendengar suara tangisan seorang laki-laki dari taman belakang sekolah.
“ah tak salah lagi itu pasti rio!” ucap Gabriel yakin. Lalau Gabriel pun segera menyusul sahabatnya itu. Dan benar saja rio
Nampak duduk disebuah bangku using dengan keadaan yang sangat kacau.
“rio kau kenapa? Kau teringat dia lagi? Lalu kenapa dengan gadis disamping sivia itu? Apakah ia yang mebuatmu begini?” Tanya Gabriel yang sangat mengkhawatirkanku.
“eh kau iel, kau mebuatku kaget saja. Tidak aku tidak apa-apa , aku hanya sedikit merasakan hal yang beda pada gadis di samping adik kelas kita tadi. Oh yak au tau darimana dia itu sivia? Pacarmu kah?” Tanya rio dengan sedikit heran terhadap iel.
“haha ngarang kau yo, sivia itu adik sepupuku jelaslah aku mengetahui namanya” jelas Gabriel yang sedikit dimengerti oleh rio.
“oh gitu..” jawab rio sambil menganggukan kepalanya.
“yo’I bro, eh tapi memang manis sih gadis yang disebelah sivia tadi , lo mau gue tanyaiin namanya ke sivia? Sekalian gue mau kenalan juga hehe” ucap iel pada rio.
MARIO PROV
Gabriel memang sahabat baikku sejak aku masi duduk dibangku Sekolah Dasar. Dia adalah orang yang paling mengerti aku diantara teman-temanku yang lain sama halnya dengan ipy. Namun aku tertegun saat ia bilang ia ingin berkenalan dengan gadis yang notabennya juga memikatku. Tidak! Gabriel hanya ingin berkenalan bukan , berkenalan itu tak harus suka atau cinta bukan? Yah rio kau harus berfikir positive siapa tau nanti kau bisa mengetahui sosok gadis itu lebih dalam jika Gabriel berkenalan dengannya.
“tak usah iel biarkan saja aku nanti mengetahuinya sendiri secara gue ketos masa sih gue yang minta kenalan. Kan selama ini juga cewek cewek itu yang selalu minta berkenalan dengan gue haha” ucap rio cengengesan.
“ah kau rio malu tapi mau aja pake narsis , ya sudah jangan menyesal kalo nanti dia naksir padaku bukan padamu pak ketos.” Cengir Gabriel sambil pergi dari hadapan rio.
“haahh yang benar saja itu. Tak akan aku biarkan kau mengambil hatinya iel” terlihat seulas senyum samar itu terbentuk dari bibir manis rio.
Setelah berbincang cuku lama dan menyendiri cukup lama akupun kembali mengerjakan tugasku untuk menge-mos adik adik kelasku ini.
AUTO PROV
Laki-laki hitam manis itu kini tengah termenung menatap butiran-butiran bintang yang sedang menghiasi malam di sudut rumahnya. Ia kini tengah terngiang oleh wajah gadis yang berada disamping adik kelasnya tadi. Sementara itu disuatu rumah laki-laki berusia sepantaran dengan riojuga tengah menatap indahnya langit sambil berkutat dengan handphone miliknya. Nampak senyum kebahagian terlihat jelas dibibir lelaki tampan itu.
(mario’s house)
“gadis itu selalu saja menghiasi pikiranku ini. Ah! Sampai kapan aku menyamakan dirinya dengan kenangan masa kecilku? Dan sampai kapan aku harus terbuai oleh rasa penasaran ini? Aku tak boleh seperti ini aku akan mencari tahu sendiri siapa sosok gadis itu sesungguhnya.” Kira-kira seperti itulah tekad yang ditunjukan oleh rio untuk mematahkan rasapenasarannya terhadap sosok Alyssa Saufika Ummari.
(gabriel’s house)
Aku tersenyum saat adik sepupuku itu memberitahukan informasi tentang gadis manis itu, -ify- namanya. Wah entah kenapa mendengar nama itu aku jadi bersemangat dan bahagia sekali. Apa mungkin aku menyukai gadis itu? Baru kali ini aku merasakan indahnya rasa mengagumi seorang wanita. Sungguh aku ingin berkenalan lebih dekat dengannya .
“-ify- nama yang indah, seindah wajahnya yang manis dan dagu tirus nan lucu yang miliki. Haha Gabriel sejak kapan dirimu jadi gombal seperti ini. Aku rasa diriku memang menyukainya” oceh Gabriel entah kepada siapa ia berbincang saat itu (?)
********************************************************************************************
Rahasia besar itu kini akan terkuak saat aku tengah berada dalam situasi antara yakin atau tidaknya dengan feelingku. Namun takdir memang memihak padaku, aku kini menemukan pria kecilku kembali.
Sudah seminggu berlalu setelah acara peresmian murid-murid baru di sekolah ini. Dan sudah seminggu ini rio Gabriel cakka dan Alvin terlihat berjalan masing-masing.
“vin, lo ngerasa gak sih kalo si rio sama Gabriel sibuk sendiri sendiri sampai kita di anggurin seperti ini? Jahat merka ya sama kita huffftsss” ucap cakka lirih
“iya nih bro, gue juga ngerasain hal yang sama . mereka seperti sedang mengurusi hal yang menjadi incaran mereka masing-masing, kalo rapat pun mereka jadi sedikit berbicara” jelas Alvin panjang lebar.
“iya nih , nanti kita kumpul sambil main basket gimana? Biar masalah ini jelas kan bro? biar kita gak digantung seperti ini. Huaahha” tawa cakka kini lepas
“sialan lo bro! *menoyorcakka* lo kira kita ini kumpulan orang-orang maho gitu! Najis amit amit dah rrr” tanggap Alvin dengan jijiknya.
“just candaan bro hehe ._.V” cengir cakka terhadap sahabatnya ini.
Memang sudah seminggu ini tingkah laku rio – Gabriel terlihat sangat berbeda. Mereka asyik sendiri bahkan terkadang sampai tak pernah saling bertegur sapa jika bertemu entah itu karna mereka sedang marahan atau apa tak ada satupun yang mengetahuinya.
Di suatu kelas terdengar percakapan diantara dua gadis cantik yang sedang membiacarakan tugas yang diberikan oleh guru mereka.
“fy loe udah jadi belom tugas cari 10 nama senior osis beserta tanggal lahir dan alamat lengkapnya?” Tanya sivia
“gue belum vi, loe udah? Pasti kak Gabriel aja kan yang namanya udah lo catet? Haha “ ucap ify sambil tertawa.
“iye fy tau aja lo, eciie ada something ya sama kak iel? Haha “ ledek sivia kepada ify .
“eh sivia ngomong apaan deh lu, gue mah gak pernah terfikir naksir Gabriel, gue tuh malah sedang ingin mencari informasi tentang kak rio. Lo masi ingat cerita gue 3hari yang lalu tentang sahabat masa kecil gue itu?” jawab ify panjang lebar.
“iya gue inget. Nanti deh gue bantuin cari informasi soal kak rio. Mending sekarang kita ke bagian tata usaha yuk. Cari biodata senior kita. Siapa tau lo dapet info tentang kak rio disana.
“ide bagus tuh vi! Lo emang sahabat gue yang paling pinter deh ,. Thanks dsipiaaa”
“lebay fy lebay. Gue tuh emang udah pinter dari sononya. Hhaha”
“ahh bacot lo via, yaudah yuk buruan, udah penasaran nih gue.” Dengus ify dengan kesal.
‘’ ie masyallah yang mau tau tentang kak rio aja sampe segitunya. Cinta lo fy sama kak io eh salah kak rio maksudnya.” Sivia menjawab.
Penjelasan sivia sama sekali tak di gubris oleh ify ia hanya meneruskan langkahnya untuk menuju ruang tata usaha dimana ia dapat segera mengetahui siapa Mario sesungguhnya. Mereka pun kini telah sampai ditempat tujuan mereka.
Cukup lama aku dan via mencari nama-nama senior osis kami karna memang mereka berada dikelas yang berbeda-beda pula. Setelah kurang lebih 20 menit berkutat dengan buku berbentuk jilidan berisi nama seluruh murid disekolah kami ini , sivia menganggetkanku dengar teriakannya.
“aha yes ketemu! Fy lihat sini cepat” seru sivia dengan girangnya
“mana vi mana? Gue mau lihat sini” langsung gue merebut buku itu dari sivia.
“nama Mario stevano aditya haling, tanggal lahir tondano 24 oktober 1995 ……”
DEGHH!!
Seketika itu juga jantung gue langsung berenti berdetak.
’24 oktober 1995 tanggal itu….’ Batinku dalam hati
“tak salah lagi kak rio itu pria kecil gue vi! Ah akhirnya gue menemukannya. Tapi apa ia dia io? Vi, lo mau nganterin gue ke alamat ini gak nanti sore?” Tanya ify pada sivia
“hah? Yakin lo fy si kak rio itu pangeran kecil lo? Okeoke gue anterin lo ya. Tapi jangan lama-lama gue ada urusan soalnya hehe”
“iyee vi iyee sok sibuk amat sih lo”
********************************************************************************************
Sore itu pun datang . kini aku telah siap dengan dandanan ku yg yah cukup sederhana lah dibandingkan cewek-cewek Jakarta yang menor dandannanya.aku bergegas menjeput sivia kerumahnya. Ternyata ia juga telah menungguku di depan rumahnya
“udah siap fy? Udah kuat mental?” ucap sivia sedikit menengokan kepala nya dijendela kaca mobil jazz biru tosca milikku.
“tentu sivia. Ayo cepat buruan naik aku sudah tak sabar menantikan hal ini.” Paksaku meyuruh sivia naik kedalam mobil ku.
Sepanjang perjalanan tak ada obrolan dari mulut kami aku hanya sedikit melirik kea rah kecepatan mobilku. Sedikit ku kurangi kecepatan mobilku ketika memasuki sebuah komplek perumahan yang sepertinya tak asing di dalam ingatan ku.
“ahh komplek ini. Taman itu, ahhh iooooo apakah kak rio adalh ioo?” ucap ify lirih yang tanpa kini ia mengeluarkan buliran airmatanya itu.
“fy, lo nangis? Tenangin diri loe dulu deh, gue takutnya nanti loe drop begitu ketemy ka rio. Coba santai deh “ ucap sivia menenangku.
“iya vi, lo beneer, gua ga boleh nangis gue harus santai didepan kak rio nanti , toh belum tentu juga kalo ia memang io dia masih mengingatku” ucapku datar.
Di sepanjang perjalanan aku terus saja memandangi taman itu. Taman kenangan ku bersama kak rio. ‘tak ada yang berubah’ fikirku. Namun saat aku tengah menjalankan mobil sambil memperhatikan taman,. Aku melihat sosok lelaki tengah duduk termenung dibawah pohon ditemani semilir angin ditaman itu.
“kak rio.. itu kak rio kan vi?” tanyaku pada via
“mana fy mana?”
”ituloh di sana dibawah pohon besar itu. Kita kesana yuk vi”
MARIO POV
Aku kembali termenung ditempa ini tempat dimana aku dan dia dulu mengahbiskan waktu kanak-kanak kami bersama , sungguh aku sangat merindukannya . namun seseorang ku anggap mirip denganya tiba-tiba mengagetkanku.
“ipy, io rindu ipy. Kapan kita main bersama ? ipy io sayang sama ipy bahkan io cinta sama ipy” ucap rio.
ALYSSA POV
Hey aku melihat dia duduk dibangku taman tempat kami bersama dulu bermain. Ia terlihat tampan mengenakan baju kotak kota biru dipadu celana jens hitam yang menawan. Mario kau tak pernah berubah. Kau tetap ‘io’ nya ipy yang manis dan mampu menawan ku. Samar –samar ku dengar iya mengatakan satu hal yang menmbuatku tersontak kaget
‘ipy io sayang ipy bahkan cinta sama ipy’. Desiran halus itu kini merajai hati dan jiwaku, seluruh rasa rinduku selama ini padanya kini terjawab, dialah pria kecil tampan yang selama iiini kunantikan pertemuan itu denganya.
“gue disini io, gue dating ke sini buat lo Mario Stevano “ ucapku dengan beberapa butiran air mata yang kini telah tumpah dari pelupuk mataku.
“kau? Sejak kapan kau berdiri disitu ? kau membuntutiku ya? Atau kau tahu tentang diriku?” ucap rio heran.
“tidak Mario, aku tidak membututimu tetapi aku tau dan penasaran tentang dirimu saat kau berlari meninggalkan kelas ketika menangis ditaman belakang seperti yang diceritakan Gabriel padaku (ceritanya ify udah akrab sama iel)” jelasnya.
“lalu ? apa maksud ucapnmu tadi? Apakah kau benar seorang ipygadis kecilku dulu?” tanya’a lagi.
“ya io, aku ipy teman masa kecilmu yang dulu yang sempat pergi meninggalkanmu, maafkan aku io , maafkan ipy ga menepati janjiku” kini aku sudah tersimpuh dihadapannya
“bangun, untuk apa kau bersimpuh dihadapanku? Apakah dengan kau bersimpuh kau bisa mengerti apa yang aku rasakan selama 11 tahun ini menunggu kedatanganmu A L Y S S A?!!” nada bicara rio kini meninggi kepadaku.
“rio dengarkan aku! Aku ngerti apa yang kau rasakan karna aku juga selalu merasakan kerinduan itu selalu Mario…” lirih ify
“kalo kau merasakan kenapa kau tak member kabar atau sekedar tak BERJANJI hal itu padaku? Kau tau aku sangat mencintaimu fy, dan selama ini aku sedikitpun tak pernah melupakan kau apalagi sampai jatuh hati pada wanita lain. Sudahlah aku masih tak bisa menerima semua ini. Dulu kau pergi dengan semaumu dan kini kau datang juga dengan semaumu. Aku lelah fy lelah berkutat dengan kerinduaanku akan sosok wanita seperti mu Alyssa!” rio berlalu meninggalkan ku yang kini terpaku dengan semua perkataannya.
Sakit, senang, kecewa dan sedih , begitulah kini rasa yang timbul dihatiku. Aku tak menyangka ia akan semarah ini padaku, ya aku tahu ini memang salahku, tapi apa ini kemauanku? Tidak bukan! Ini kemauan mama bukan aku rio :’( ….. airmataku kini telah membanjiri pipi ku yang pipih ini , aku tak sanggup menerima kata kata rio tadi untukku. Sunggu sakit sekali aku mendengar ucapnya. Sivia yang sedari tadi menunggu ku dimobil, cepat cepat keluar ketika melihatku datang dengan gontai dan berderai airmata. Namun belum sempat ia bertanya aku sudah menunjukan ekspresi seakan berkata
”jangan Tanya gue dlu, gue belum bisa jawab pertanyaan lo” syukurnya sivia cepat mengerti akan maksud tatapan ku itu.
Kini aku dan sivia bergegas kembali kerumah untuk beristirahat. Aku benar-benar down saat ini. Bahkan sangat down akibat Mario .
Ditempat lain rio begitulah pemuda itu disapa kini tengah berada di ruang kamar tidurnya. Ia begitu emosi mengetahui semuanya. Sebenrnya ia bahagia dapat bertemu kembali dengan gadisnya itu, tapi rasa emosi akibat kerinduannya itu membuatnya tak dapat mengontrol dirinya sendiri.
“kau datang padaku ify, tapi aku malah mehardikmu seperti itu. Jujur saja aku sangat kecewa dengan sikapmu, entah kenapa rasa rindu itu lebih kecil disbanding rasa amaraah yang timbul akibat kekecewaan ku padamu. Maaf aku bersikap sperti itu padamu tetapi aku sangat-sangat emosi saat menatap wajahmu kembali Alyssa.” Rio kini hanya berbaring dikasur sederhana miliknya sambil merenungi apa yang ia telah lakukan tadi.
“aku harus berbicara pada ify besok. Aku akan meminta penjelasan lagi darinya, sudah cukup kerinduan itu ku pendam selama ini, dan sekarang ia hadir dan tak akan kusia-siakan hal itu.” Pikirnya sejenak.
S
K
I
P
Pagi itu pun tiba kini rio sudah sampai dan sudah menunggu kedatangan ify di kelasnya. Tanpa rio sadari ternyata sahabat-sahabat baiknya mengetahui keberadaan rio dikelas ify termasuk Gabriel.
“iel vin..” panggil cakka
“mmm” keduannya hanya berdehem
“loe liat rio gak tuh dikelasnya si ify?” Tanya cakka
“gue liat, gue ngga” ucap Gabriel dan Alvin bersamaan namun berbeda jawaban.
“mau ngapain ya si rio. Jangan jangan mau jadi saingan lo iel buat dapetin ify?” ucap cakka asal
“mata lo peang cakk, dia kan udah punya gadis kecilnya itu “ ucap Alvin sembari menoyor cakka .
“yee kan gue jangan jangan vin, lo sih tega amat noyor pal ague. Toyor balik nangis lo” ucap cakka terkekeh melihat lirikan mata Alvin yang sangat tajam kepadanya. Seakan mengerti akan tatapan Alvin itu cakka langsung mengelak.
“weisttt damai bro gue Cuma canda. Eh iel menurut loe si rio mau ngapain tuh? Loe kan udah jarang-jarang lagi ya sama dia?” ucap cakka
“entahlah kita lihat aja ntar” ucap iel datar namun tetap menatap lurus ke depan melihat rio
GABRIEL POV
Seminggu ini aku merasa sangat jauh dari ke tiga sahabat baikku, yah mungkin aku terlalu sibuk ber pedekate ria dengan ify, gadis yang mampu merebut hatiku. Entah mengapa aku merasa sangat nyaman dengan ify, dia cantik menarik ramah dan dia itu perfect buatku. Jujur aku rindu sekali dengan ketiga sahabatku sehingga sore itu aku berniat kerumah rio untuk mengajak mereka bermain basket. Tapi sayang sebelum keinginan ku itu tersampaikan, sat melewati taman dekat rumah rio aku melihat kejadian yang cukup mebuat hatiku pilu, aku melihat tengah menyatakan perasaan itu pada gadisku, pada ify yang tenyata adalah gadis kecilnya dahulu. Hatiku hancur sekali saat itu aku begitu terpukul mendengar segala percakapan mereka, hingga rencana rio untuk pagi ini. Aku tak menyangka aku mencintai seorang gadis yang juga telah lama mengisi hati sahabatku rio. Dan kini ? aku tak mungkin bisa mendapatkan ify, karna aku tahu ia hanya mencintai rio.
“bro samperin rio yok, gue pengen maen basket bareng kalian nih.” Ajakku pada cakka dan Alvin
“yuk iel”
Kini Gabriel cakka Alvin tengah berjalan menghampiri rio, namu belum saja mereka sampai dihadapan rio ify datang dan segera masuk kekelasnya, seketika mereka mengurungkan niatnya dan lebih memilih menguping (?) pembicaraan antara rio dan ify
ALYSSA POV
Saat berjalan dari parkiran aku sudah merasakan hal yang ganjil dihatiku. Jantungku berdegup lebih cepat dan entah mengapa keringat mengalir deras di dahiku, namun aku sama sekali tak mengubri hal tersebut.
Tinggal berapa langkah lagi aku tiba dikelas, suasana sekolah saat itu memang masih sangat sepi dikarenakan aku yang sengaja datang lebih awal dari biasanya. Dari kejauhan aku melihat sosok laki laki sedang berada didepan kelasku.
“rio? Sedang apa dia disitu? Oh tuhan tolong jangan pertemukan aku dulu dengannya saat ini” ucapku pelan.
Aku terus saja berjalan untuk menuju kelasku, dan kini aku telah tiba didepan kelasku serta didepan marioku.
“minggir gue mau masuk” kata ku sinis pada rio
“tidak! Aku tak akan minggir sebelum kau menjelaskan semua padaku!” tegas rio
“jelasin ? jelasin apa lagi yo? Kurang jelas penjelasan gue kemarin hah? Bukannya lo marah sama gue? Terus mau lo apa sekarang?” tanyaku tanpa basa basi
“mau gue fy? Lo mau tau mau gue apa?” tanyanya kini padaku
“mm ya” begitulah jawabku.
“ikut gue ketaman belakang sekolah sekarang” rio tiba tiba langsung menarik tanganku
Ditaman belakang
“dengerin gue ngomong ya fy? Gue itu gak marah vi sama loe, gue cuma kebawa emosi, gue itu sebenernya rindu sama lo, gue gak ingin kehilangan lo buat yang kedua kalinya fy, gue cinta sama lo, dan sekarang gue pingin nyanyi satu lagu buat lo, lo mau dengerin gak?”
Ify hanya mengangguk, matanya kini sudah mulai berkaca-kaca.
Rio mulai memainkan gitar yang ternyata sudah ia bawa sejak dari tadi.
“berdiri ku disini hanya untukmu
Dan yakinkanku untuk memilihmu
Dalam hati kecilku
Inginkan kamu berharap
Untuk dapat bersamamu
Aku ka nada untuk dirimu
Dan bertahan untukmu
Terlukis indah raut wajah mu
Dalam benakku
Berikan ku cinta terindah yang
Hanya untukku
Tertulis indah puisi cinta
Dalam hatiku dan aku yakin
Kau memanglah pilihan hatiku.
‘
Fy, mungkin kesabaran ku menunggu kamu selama ini seperti bait-bait dilagu itu, karna aku berharap dan yakin kalo kamu adalah pilihan hatiku, sekarang aku mau bertanya. Whould you be my gril friend Alyssa?” kara rio
“rioo… ak.. akuu… aku mau aku mau” ucapku dengan uraian air mata
“seriously?”
“yes, I seriously” ucapku mantap dan langsung memeluk rio
‘tuhan terimakasih engkau telah mempersatukanku dan rio aku sangat mencintainya, aku berharap hubungan ini tak akan berakhir cepat karna aku ingin terus dan selalu bersamamnya , Mario untuk alysa, dan ipy untuk io selamanya’ pintaku dalam hati yang kuanggap sebagai harapan ku itu
.
GABRIEL pov
Tuhan betapa kecewanya aku mendengar jawaban dari ify terhadap permintaan rio, yah jujur saja aku bersama cakka dan Alvin sedari tadi memang mengikuti rio dan ify dan saat melihat aadegan antara ify dan rio tadi hatiku terasa sangat pedih , pedih karena harus menyaksikan sendiri jika kini sahabat ku rio telah berhasil mendapatkan wanita yang ku cintai.
“sabar iel kita ngerti perasaan loe, tapi ikhlasin ify buat rio ya. Suatu saat loe pasti akan dapat gadis yang lebih baik lagi dari ify” cakka dan Alvin member semangat untukku
“thanks sob, kalian emang BF gue, iya gue ikhlas kok asalkan mereka bahagia :’) gue tetep sayang mereka sebagai keluarga gue sendiri .
(ini ceritanya dicepetin ya)
12 bulan kemudian
Cobaan itu kini datang menimpa kebahagiaan yang sudah hampir setahun ini kurasakan bersama denganya. Membuatku harus berpisah dengan orang yang ku cintai ini..
MARIO POV
Bahagia nya kini aku dapat memilikinya dengan utuh. Memiliki gadis kecilku yang sejak 12 tahun ini ku tunggu, sudah hampir setahun aku menikmati kebersamaan itu dengannya sungguh aku sangat sangat tak ingin kehilangannya.
“ipyyyyyyyy…” teriak ku pada gadisku ini
“hey ioo, kenapa? Jangan teriak teriak ah malu.” Ucapnya sambil menutup muka
Haha gadisku ini memang tak pernah berubah, ia selalu saja malu jika aku ingin sedikit bermesraan di depan umum denganya. Aku pun mengelus elus puncak kepala ify.
“haha sayang sayang, kamu ini ya. Pengen aku cium lama lama kalo mal uterus. Ngga aku Cuma mau ngajak dinner nanti malam. Mumpung besok anniversary kita fy, lupa ya?” tanyaku sambil mengakat sebelah alis ku , mencoba mencari tatapan kejujuran itu darinya.
“oh itu toh, ingetlah yo masa sih lupa, aku malah ngira kamu yang lupa sayang. Oke-oke tapi ga ngajak macem-macem kan? Hehe .__.v” cengir ify
“ Astagfirullah (?) ify ya gamungkinlah aku ngajak kammu macem-macem kecuali aku ajak kamu nikah sekarang. Gimana mau?” pikiran jail rio mulai menghinggapi kepalanya
‘sial rio nanggepinnya sampe kesana lagi gue kerjain juga lo yo’ akal licik ify juga mulai bermain
“Berani bayar apa kalo gue mau nikah sama lo hari ini? Emang udah sewa gedung lo? Udah siapin perlengkapannya? Udah beli cincin dan gaunnya? Belum punya modal main ngajak nikah aja. Udah ah aku mau ke kelas dlu ada tugas yang harus aku selesaiin. Bye Mario sampe ketemu nanti malam. Mmuaah :*” setelah berhasil mengerjai rio aku langsung berlari menuju kelas
“ifyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy kamu itu yaa, hahah” tawa rio pun lepas
“damai yo, lovee yaaa” teriaku
“love you too” ucapnya.
S
K
I
P
Tak terasa bel pulang pun kini telah berbunyi aku bergegas untuk menuju parkiran dan menemui rio.
“hey yo, lama ya?” ucapku mengagetkan rio dari lamunannya
“eh fy, ngga kok, yaudah yuk pulang”
Selama perjalanan tak ada satupun omongan yang hadir diantara kami berdua. Aku dan dia hanya sama sama diam dalam keheningan itu. Sampe kini rio memulai pembicaraan.
“fy, love you ya, jangan pernah tinggalin aku”
“love you to rio, kamu bicara apa? Aku tak pernah sedikitpun berniat meninngalkanmu”.
“makasih fy”
Aku hanya membalas ucapannya itu dengan senyuman getir, rio cukup aneh untuk 3 hari belakangan ini. Ia membuatku merasakan hal yang tidak enak setiap ia mengatakan ‘jangan tinggalin aku’. Oh Mario asal kau tau, tanpa kau minta seperti itupun aku takkan pernah bisa untuk meinggalkan mu lagi, dan harusnya aku yang takut kau berpaling ke wanita yang lain.
Setelah menempuh perjalan yang membuatku tertegun itu aku pun langsung memasuki rumah setelah berpamita pada rio. Sampai didalam aku langsung beristirahat untuk persiapan dinnerku nanti malam yang kuharapkan indah itu. Rio menjanjikan menjemputku pul 19.30 dan aku diminta mengenakan dress biru tosca yang ia berikan sewaktu aku ulang tahun kemarin. Aku pun sudah terlelap dialam mimpiku ini.
Kurang lebih jam kini menunjukan pukul 17.00, dan aku terbangun dari tidur pulasku sejak sepulang sekolah tadi.
“hoaaammm..masi ngantuk banget gue eh -_- jamberapa ya ini?” gumamku tak jelas. Sekilas aku melirik jam weker yang selalu saja mengangguku saat tidur pulas ini.
“watss? Jam 5? Gila waktu gue tinggal 2 jam lagi nih , mampus!!” aku menepok jidatku dan lari terbirit birit ke kamar mandi.
********************************=******************************=***************************
MARIO POV
2 jam lagi aku akan bertemu gadis ku dan aku akan melihatnya menggunakan gaun yang aku hadiahkan saat ulang tahunnya itu. Sungguh tak sabar aku menunggunya. Detik detik ini entah mengapa begitu terasa berharga buatku, seolah-olah aku ingin menghabiskan detik detik hanya bersama gadisku. Oh tuhan ada apa ini? Jangan pisahkan aku dengan dia tuhan.
Kini jam sudah menunjukan pukul 18.30, setelah selesai sholat aku langsung tancap gas menuju rumah ify , tak lupa sebelum berangkat aku berpamitan pada mama.
“ma rio pergi dlu ya, mau pergi sama ify” pamitku
“iya sayang, hati hati ya, jangan ngebut dan jangan lupa berdoa dlu” pesan mama padaku.
“sip ma”
Akupun keluar dari rumah dan memasuki mobil miliku. Segera aku meluncur kerumah gadisku tercinta. Sembari menikmati perjalanan aku memutar music pada tape mobillku.
Kini sudah seperempat jalan mencapai rumah ify, naas buatku saat melewati tikungan tajam itu aku tak sadar dan lalai sampai-sampai tak melihat truck besar itu yang kini menabrak tubuhku.
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…………….” Teriakku sambil berusaha mengelak dari kecelakan itu namun tiba-tiba semuanya gelap…….
Perpisahan itu kini telah menimpaku dengannya, bukan karna orang ketiga atau apa, tapi karna maut yang begitu tragis itu tega memisahkan kami .
“rio kemana sih, udah setengah 8 lewat ga dating dating, jadi pergi apa ngga sih ini. Sms gue ga dibales lagi. Huuh!” gerutu ku penuh kesal.
Mmelihat tawamu mendengar senandungmu terlihat jelas warna warna indahmu
Gabriel Calling~
Aku meilirik ponsel ku dan langsung mengangkat telfon dari iel
“hallo iel, ada apa?” tanyaku
“ha..hallo fy, rio fy rioo..” suaranya agak putus putus
“rio? Rio kenapa iel rio kenapa?” Tanya ku mulai gelisah
“rio kecelakaan fy, dia ditabrak mobil dan dia kritis sekarang”
JDEERRRR!!
Seperti tersambar petir aku langsung terisak menangis di balkon depan rumahku, orang yang aku sayang sedang kritis tuhan. Tolong selamatkan ia, jangan ambil dia tuhan aku masi ingin bersamanya.
Tanpa berfikir panjang aku segera menuju rumah sakit tempat rio dirawat. Sesampainya disana aku menemukan cakka iel dan Alvin serta bunda rio telah berada disana . mereka menangis di depan ruang ICU tempat rio ditangani oleh dokter.
“tante rio gimana tante? Rio ga apa-apa kan? Kenapa bisa begini” tanyaku pada bunda rio dan semua berada disana
“rio kecelakaan pas mau jemput elo fy, dia ditabrak truck besar saat lewat ditikungan yang memang terkenal memakan korban itu.” Jelas Alvin kepadaku.
“ini salahku vin, salahku, aku sudah menyebabkan dia sekarang berada diruangan itu, kalo sampe rio kenapa-napa ini semua akibat ulahku , hiks hiks hiks” isakku dlam pelukan seseorang yang tadi sempat merangkulku. Gabriel ternyata dia yang memelukku saat ini
“tenang fy, tenang, rio gak akan kenapa-kenapa ia pasti akan baik baik saja” iel menenangkan ku.
Tak lama sivia pun datang ia langsung memelukku dan member semangat padaku. Dan sekarang dokter yang menangi rio pun keluar dari ruangan yang aku benci itu.
“adakah disini yang bernama sodari Alyssa?” Tanya dokter itu
“saya Alyssa dok, ada apa?”
“sodara rio ingin bertemu anda, luka dia sangat parah dia mengalami pendaharan hebat di kepalanya dan hal itu membuat kami tak berani memastikan apakah rio dapat bertahan atau tidak” terang sang doketr
“boleh saya masuk dok?” Tanya ku dengan mata yang telah dibajiri oleh buliran kecil air itu.
“silahkan”
Aku membuka perlahan pintu ruangan yang sangat ku benci itu, aku melihat rio berada disebuah ranjang dengan darah mengucur di pelipis keningnya, sungguh aku tak tega dengan kondisi rio saat ini.
“hei fy..” ucap rio lemah
“ssstt, gausah banyak bicara dlu yo, keadaanmu belum stabil sekarang mending kamu istirahat dku ya yo..” ucapku berlinang air mata
“fy jangan nangis aku tak suka melihatmu menangis, aku ingin ngasih ini ke kamu, dan berpesan satu hal.. “ rio menyerahkan sebuah kotak biru yang ia ingin berikan padaku malam nanti.rencananya tapi sayang semuanya gagal
“ini apa rio ? jangan berkata seperti itu aku tak ingin kehilanganmu”
“aku gak akan ninggalin kamu fy, jangan menangis lagi ya, percaya dan ingat omonganku, walaupun aku tak ada lagi didunia ini aku akan tetap menjagamu dan bersamamu selalu dalam lindungan tuhan fy, jika kau nanti merindukanku lihat lah isi pada kota kecil itu maka kau akan merasakan ku ada didekatmu.” Ucap rio parau
“aku minta kamu jangan nangis lagi ya, ijinin aku pergi dengan tenang sayang, aku selalu cinta kamu dan akan selalu menjaga cinta kita dalam keabadian ini, love you Alyssa ku”
ucapan terakhir rio itu mengakhiri segala kebersamaanku dengannya. Bunyi panjang yang ditimbulkan oleh alat pemacu jantung itu membuatku terisak sejadi jadinya. Kini aku betul betul kehilangan pria kecilku itu . mengapa tuhan engkau ambil dia secepat ini….
*******************************=************************************=****************************
Keesokan harinya pemakaman rio langsung dilaksanakan . aku sudah berada disamping makam itu . aku memang bertekad akan mendampingi rio sampe saat terakhirnya ini. Taburan bunga kedua itu menjadi giliranku setelah bunda rio menaburkan bunga tersebut. Aku sangat terpukul dengan kejadian ini, jika waktu dapat diulang aku lebih ingin tidak merayakan anniversary ku itu denganya daripada aku harus kehilangan ia saat ini.
Setelah para pelayat pulang itu tinggal tersisalah aku dan Gabriel saja disana , iel ternyata sudah diamanatkan oleh rio untuk menjagaku saat ia pergi sebelum aku datang ke rumah sakit kemarin, aku dan iel kini sama-saama terduduk di samping gundukan tanah merah milik seorang pria hebat yang mampu memikat hatiku dan bertahan selama 12 tahun untuk mencintainya walaupu aku baru bersatu setahun ini dengannya.
Aku kini meminta iel untuk bernyanyi sebuah lagu bersamaku yang aku ingin persembahkan untuk rio.
“iel temenin gue nyanyi ya buat rio. Mau?” tanyaku
“tentu fy, mau nyanyi apa?” Tanya iel
“saat terakhir iel, ikutin gue yah
‘tak pernah terfikir olehku
Tak sedikitpun ku bayangkan
Kau akan pergi tinggalkan ku sendiri.
Begitu sulit kubayangkan begitu sakit kurasakan,
Kau akan pergi tinggalkan ku sendiri.
Dibawah batu nisan kini kau t’lah sandarkan kasih sayang kamu
Begitu dalam sungguhku tak sanggup ini terjadi karna ku sangat cinta.
Inilah saat terakhirku melihat kamu, jatuh airmata ku menangis pilu,
Hanya mampu ucapkan selamat jalan kasih, sobat.
Ow uwooo…”
lagu itu diakhiri dengan isakan tangisku yang mengingat seluruh kenangan indah yang selama ini kulalui denganya. Aku tak sanggup menerima kenyataan pilu ini, namun lagi lagi iel mencoba menenangkanku.
“ sudah ify, jangan nangis, ingat pesan rio kan? Ia tak suka dan tak ingin melihatmu menangis karenanya, ia ingin melihat kau tersenyum untuknya jika kau mencintainya” ucap iel menenangkan ku.
“ makasi iel, kau selalu mengerti aku, terimakasih sudah menjadi sahabat terbaikku,” ucapku
GABRIEL POV
Aku akan selalu menjagamu fy, menjaga cinta rio yang ada dihatimu mencoba untuk membahagiakanmu walaupun aku tak bisa memilikimu sebagai kekasih, dan buat rio gue janji yo gue akan jaga gadis mu ini, aku takkan pernah menyakiti hatinya. Terimakasih rio sudah menjadi sahabat terbaikku”
ALYSSA POV
Mario, aku sangat mencintaimu tapi kini kau meninggalkanku, tida kau tidak meninggalkaku kau hanya pergi seperti katamu, kau akan selalu bersamaku dan menjagaku walau kau sudah tak ada di dunia ini dalam kedamaianmu disisi Tuhan, terimakasih telah member cinta suci itu rio, aku sayang kamu seperti seorang ipy mencintai io.
Tamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaatttttttttttttt..
Sorry guys ini cerita ngarul ngidul kayak kadul (?) ga jelas banget apa yang gue mau buat?
Jelek? Bangeettt..
Sekali lagi maaf ya.
Terimaksih sudah mau mebaca, tolong diberi saran dan like nya yah..
Muaahh..
Follow (@gladys_stevadit)