Everlasting Heart Part
18
Ify
masih merasa gundah hatinya seakan tidak tenang, beberapa hari tinggal di rumah
orangtuanya semakin membuat Ify sadar kalau cintanya akan Rio sangatlah besar.
Ia tidak bisa memungkiri kalau dia sangat ingin bertemu dengan Rio. Tapi apa Rio
mau bertemu dengan gue?
“Drrtt...
drrttt..” BB Ify bergetar. Ify segera meraihnya. Ify sangat berharap kalau
orang yang menelepon ini adalah Rio.
“Hallo..”
“Hallo!!
Fy, gawat!! Gawat banget!” terdengar suara Sivia panik dari seberang sana.
Apaan
sih?!
“Gawat
apaan?!” tanya Ify malas.
“Gawat
Fy! Gawat!” ulang Sivia lagi membuat Ify makin sebel.
“Iya
gawat apaan?! Dari tadi lo ngomong kalo gawat mulu!”
“Gawat!
Rio.. Rio..” ujar Sivia terputus-putus.
“Kenapa
Rio?!” tanya Ify langsung.
“Rio,
dia mau berangkat ke Aussie ngelanjutin S2-nya! Dia disana bakalan lama Fy! 2
tahun!” beritahu Sivia.
Ify
seakan tak percaya. Rio mau pergi ke Aussie?! Berarti kita gak akan bertemu
dalam waktu lama. Ify masih asik termenung.
“Fy!
Fy! Lo masih disana kan?!” tanya Sivia lagi.
“Oh..”
“Lo
masih nunggu apa lagi?! Lo gak mau ngejar Rio?! Gue tau Fy, lo cinta banget
sama Rio meskipun lo gak mau ngakuinnya!”
Ify
sekarang sedang panik. Ia masih mondar-mandir bingung. Sekarang ia harus
memilih rasa gengsi atau cowok yang dicintainya. Sebentar-sebentar Ify melirik
ke arah jam. Sekarang jarum pendek jam sudah menunjuk ke arah jam 11. Padahal Rio
berangkat pukul 12. Perjalanan dari rumah Ify ke bandara Soekarno-Hatta sudah
memakan waktu 45 menit. Ify memutuskan untuk mencegah kepergian Rio. Sabodo
amat dengan rasa gengsi!
# # #
#
Sekarang
jarum jam tangan Ify sudah menunjuYoon pukul 11.50. Ini semua gara-gara jalanan
macet!! Biasalah Jakarta kan terkenal sebagai kota macet! Begitu sapai di bandara,
Ify tidak ingin membuang waktu. Ia segera berlari mencari sosok Rio di antara
ribuan orang disana. Terlambat sedikit saja dia bisa kehilangan orang yang
paling dicintainya. Ify gak ingin hal itu terjadi. Ify sekarang lagi
mondar-mandir mencari Rio. Sampai-sampai napasnya sudah tidak kuat lagi untuk
berlari. Tak disangka Ify menangkap sosok Rio yang berada di kejauhan tetapi Rio
tidak tau kalo Ify sekarang sedang melihatnya dari kejauhan. Rio tampaknya
sedang bersiap-siap untuk masuk ke pesawat. Ify segera berlari menghampiri Rio.
“Rio!!
Rio!!” panggil Ify begitu berada 2 meter dari posisi Rio berdiri.
Rio
membaliYoon tubuh. Ia terkejut dengan kedatangan Ify yang tak terduga itu.
Ify
berjalan mendekati Rio.
“Yoo,
lo jangan pergi!” tegas Ify yang mulai berlinang air mata.
Rio
tak bergeming.
“Yoo,
lo gak akan pergi ninggalin gue begitu aja kan?! Bukankah lo pergi akhir minggu
ini?” tanya Ify lagi.
Rio
masih diam dan memandang Ify tajam.
“Yoo,
ayo kita pulang sekarang! Gue gak bakalan ngebiarin lo ninggalin gue begitu aja
setelah lo nyuri hati gue!” lanjut Ify sambil menarik tangan Rio.
Rio
terbelalak kaget.
“Lo
apa-apaan sih?” tanya Rio kemudian setelah mengamati cewek di depannya ini
lekat-lekat.
“Gue..
gue sayang sama lo, Yoo. Gue mohon lo jangan tinggalin gue! Persetan dengan
surat cerai, persetan dengan perjanjian konyol itu, sekarang gue mau jadi istri
lo yang sepenuhnya! Asal lo jangan pergi, plis!!”
“Lo
barusan bilang apa?! Lo sayang sama gue? Lo pingin jadi istri gue sepenuhnya?”
ulang Rio tak percaya.
“Kalo
lo pergi ke Aussie, berarti kita akan pisah selama 2 tahun! Gue gak pingin hal
itu terjadi!” Ify segera memeluk erat tubuh Rio yang ada di depannya. Ify juga
menangis sekencang-kencangnya. Ia tidak peduli dengan orang-orang di
sekitarnya.
“Apa?!
2 tahun?!”
“Lo
pergi buat beasiswa ke Aussie kan?” Ify sudah tak dapat menahan air matanya
lagi.
“Tunggu!
Kayaknya disini ada sedikit kesalahpahaman.”
“Maksud
lo apa, Yoo?” tanya Ify masih dengan posisi tubuh memeluk Rio.
“Gue..
gue pergi Cuma 1 minggu. Gue udah nolak beasiswa itu. Sekarang gue pergi ke
Aussie untuk ngewakilin perusahaan aja.” Ujar Rio.
HAH?!
“Apa?!”
Ify segera menghapus air matanya dan melepaskan pelukannya.
Rio
tersenyum.
“Gue
gak tau lo denger itu semua dari siapa, tapi gue sangat berterimakasih sama
orang itu.”
Kini
giliran Ify yang diam seribu bahasa. Tampaknya dia malu dengan kejadian
barusan. Ini semua gara-gara Sivia!
“Fy,
kayaknya gue.. gue udah harus pergi. Gue..”
Tanpa
segan-segan Rio mendekatkan wajahnya dan mendaratkan bibirnya tepat pada bibir
istrinya itu. Otomatis Ify tak kalah terkejut.
“Lo
tunggu gue pulang, gue bakalan balik secepat mungkin!” ucap Rio dan berbalik
untuk masuk pesawat. Tapi langkahnya terhenti ketika Ify memanggilnya.
Ify
berjalan mendekat dan ketika sudah berhadapan dengan Rio, dia sedikit menjinjit
dan memegang bahunya untuk menyamakan tingginya dengan Rio. Lalu Ify
mendekatkan mulutnya pada telinga Rio dan berbisik,
“Safe
flight, Yoo. Gue bakalan tunggu lo pulang. Jangan centil-centil disana!” ucap Ify
dan segera mengecup pipi kiri Rio.
Rio
hanya tertawa kecil dan mengusap kepala istrinya sayang.
“Gak
bakal!” Rio pun berbalik dan memasuki pesawat yang akan membawanya ke Aussie.
# # #
#
Di
suatu pusat perbelanjaan..
“Gimana
Vi?” tanya Angel pada Sivia.
“Beres!
Siapa dulu dong?? Sivia!!” ujar Sivia bangga.
“Drrttt..
drrttt..” BB Sivia bergetar. Dilihatnya layar BB nya itu.
“Siapa
Vi?” tanya Angel bingung melihat ekspresi wajah Sivia.
“Ify.”
jawab Sivia pada Angel sambil menjawab panggillan itu.
“Hallo
Ify sayang..” sapa Sivia riang.
“Heh!
Lo tuh temen apaan?! Lo kok tega sih ngebohongin gue?! Sampe-sampe gue
nyamperin Rio! Ih, pokoknya gue malu banget hari ini! Ini semua gara-gara siapa
lagi kalo bukan lo?!” Ify marah.
“Udah
Fy, gue ngaku gue salah. Tapi kalo gue gak gitu, gue gak bakalan bisa ngebuat
lo berdua bersatu! Lo sama Rio kan sama-sama makhluk bergengsi tinggi! Nah kalo
begini kan gue udah bisa tenang. Udah nikmatin aja peran lo jadi istrinya Rio
yang baik, terus cepetan buatin kita ponakan yang banyak! Oke?!”
“Buatin!
Buatin! Lo kira gue kucing apa sekali beranak bisa banyak?!” gerutu Ify balik. Sivia
ngakak.
# # #
#
Ify
memutuskan untuk kembali ke rumahnya dan Rio, untuk menunggu kepulangan Rio.
Orangtua Ify sangat senang sekali melihat perubahan Ify. Ify tampak jadi lebih
dewasa. Tiap hari minimal 10 kali Rio menelepon maupun mengirim SMS atau BBM
pada Ify. Ify yang berada di rumah jadi selalu inget sama Rio. Gimana gak, di
setiap sudut rumah ini selalu mengingatkannya akan Rio. Untuk mengisi waktunya
yang senggang, Ify memutuskan untuk belajar memasak dari mamanya. Paling gak,
jadi seorang istri harus busa masak untuk suami.
# # #
#
Sudah
4 hari berlalu, rutinitas yang sama selalu dilakukan oleh Ify. Pergi kampus,
pulang kampus, nonton, masak, makan, tidur. Ify benar-benar merasa kesepian!
Ternyata gak ada Rio sepi juga ya? Saat ini Ify memutuskan untuk berbelanja di
swalayan yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Ify segera memasuki swalayan itu
dan segera mencari barang kebutuhannya. Saat ini hanya tinggal satu belanjaan
yang masih belum ditemukan oleh Ify, yaitu selai vegemite kesukaan Rio. Eh,
disana kan stannya selai! Ify segera berjalan menuju stan selai. Dicarinya
selai vegemite kesukaan Rio dan ini dia akhirnya ketemu! Selai itu tinggal satu
dan cepat-cepat Ify ambil. Eits, tapi ada tangan lain yang sudah mengambil
kaleng itu lebih cepat dari Ify. Ify terbengong.
“Eh,
maaf, bisakan anda memberikan selai itu pada saya karena suami saya tidak lama
lagi akan pulang dan dia sangat suka dengan selai vegemite itu. Saya mohon.”
Ujar Ify pada sesosok cowok bertopi di depannya. Tak lama kemudian cowok bertopi
itu segera menyodorkan selai vegemite itu pada Ify.
“Terimakasih.”
Ucap Ify senang. Tapi aneh. Kenapa cowok di depannya ini sangat mirip dengan Rio?!
Ify mengamati dengan saksama cowok itu. Yap, tidak salah lagi. Cowok itu Rio! Ify
langsung menghamburkan wajahnya di pelukan cowok itu.
“Riooooo!!
Gue kangen sama lo!!”
“Fy,
Fy udah. Disini banyak orang. Entar aja di rumah lo bisa peluk gue sesuka hati
lo. Gue juga gak bakalan ngelarang.” Sahut Rio.
“Yee
enak aja!” Ify segera melepaskan pelukannya.
Setelah
membeli semua barang kebutuhan sehari-hari, Rio dan Ify segera menuju ke rumah.
Dalam perjalanan pulang..
“Kapan
lo pulang? Kata lo, lo bakalan pulang setelah seminggu?!” tanya Ify membuka
obrolan.
“Gue
kan ngomong kalo gue bakalan balik secepat mungkin. Apalagi gue tau kalo ada
seorang cewek yang pergi ke bandara sambil nangis-nangis Cuma buat ngomong kalo
dia sayang sama gue.” Ledek Rio.
“Udah
gak usah ngebahas itu lagi!” wajah Ify sekarang bersemu merah.
“Lo
centil gak disana? Awas aja sampe ketauan centil sama cewek lain!” sambung Ify
sambil menunjuk ke arah Rio.
“Hahaha..
Gimana ya? Disana ceweknya cantik-cantik sih, sexy lagi..” ucap Rio memanasi Ify.
“Oh
gitu ya di Aussie!! Matanya gak bisa ya kalo gak jelalatan?!” Ify mengalihkan
pandangannya dan melipat tangannya di dada sambil cemberut.
“Hahaha..
Gak kok, gue gak jelalatan sama cewek lain. Serius. Masa gitu aja percaya?” Rio
mencubit pipi Ify.
“Nyebelin!!”
Ify memukul Rio pelan.
“Oh
ya, sejak kapan lo suka belanja di swalayan?” tanya Rio balik.
“Sejak
gue pingin jadi istri lo yang baik!!” Ify merentangkan tangannya sampai
mengenai wajah Rio.
“Baik
sih baik, tapi tangannya gak usah selebar itu.” Rio tersenyum.
Ify
hanya tertawa kecil.
“Oh ya
Yoo, selama lo pergi, gue udah belajar masak sama nyokap gue. Lo mau gue
masakin apa?”
“Beneran
nih?”
“Iyah..”
“Gue
pingin pasta..” jawab Rio senang.
Ify
menggelengkan kepalanya.
“Gak
bisa ya? Eh, gimana kalo salad buah?”
Ify
menggelengkan kepalanya lagi.
“Gak
bisa ya? Terus lo bisanya masak apa?” tanya Rio yang sudah menahan tawa.
“Gue
bisanya masak telor dadar, telor godok, telor mata sapi.” Ujar Ify polos.
Rio
tertawa.
“Kalo
gitu kenapa lo nawarin?! Kalo gitu doang, gue juga bisa.”
Rio
segera menggenggam tangan istrinya itu sambil tersenyum menahan tawa.
Sesampainya
di rumah..
Rio
menunjuYoon keahliannya yang selama ini selalu disembunyikan. Ternyata Rio
pinter masak lho! Masakannya juga enak!
Saat
ini Ify dan Rio termenung melihat foto AlIel. Ify memang menaruh foto itu di
atas meja ruang tengah. Rio meraih foto itu.
“Iel,
thanks lo udah memberikan kehidupan buat gue, juga cewek yang sebaik Ify. Gue
gak tau, gue harus ngomong apa lagi untuk berterimakasih sama lo. Gue janji,
gue bakalan ngebahagiain Ify.” ujar Rio sambil menggenggam erat tangan Ify.
Rio
sangat terharu mendengar ucapan Rio itu. Ia segera menghamburkan wajahnya di
pelukan Rio.
# # #
#
Malam
harinya..
Entah
mengapa Rio mengajak Ify pergi ke taman. Ify dan Rio berjalan berdua. Mereka
tampak sangat bahagia. Tak jarang mereka tersenyum satu sama lain.
“Lo
tau gak, kemarin Sivia sama Rio akhirnya jadian. Sivia cerita kalo si Rio tuh
romantis banget!! Rio nyatain perasaannya langsung ke Sivia.” Cerita Ify
panjang lebar. Ify berharap dengan bercerita ini, Rio bakalan nyatain langsung
perasaannya.
“Oh..”
respon Rio pendek.
“Terus..
gue..”
“Terus
lo mau gue nyatain cinta ke elo?” tanya Rio to the point.
Ify
terbelalak kaget, ternyata Rio tau apa yang sedang dipikirkan Ify. Ify segera
mengangguYoon kepala cepat.
“Tapi
sayang banget, gue bukan cowok yang romantis kayak gitu!” ucap Rio dingin.
Apaan
sih Rio?! Kok malah jadi nyebelin gini?! Mungkin Rio ngira gue ngebanding-bandingin
dia sama Alvin, jadi dia marah.
“Yoo,
gue bukannya ngebandingin lo sama si Alvin. Tapi..”
“Tapi
apa?!”
“Tapi
kenapa lo gak bisa sih ngucapain kata-kata romantis barang sekali aja.”
“Bukannya
gue gak bisa, tapi gue gak biasa!”
“Halah,
ngomong aja kalo lo cowok buta romantis!” Ify mulai sebel berbicara dengan
makhluk di depannya ini.
“Terus
lo mau apa?” tanya Rio santai tanpa memedulikan cewek yang ada di depannya.
“Ih,
lo tuh nyebelin banget sih?!” Ify beranjak meninggalkan Rio. tapi sebelum
beberapa langkah..
“Singgg...
Duar!!” terdengar suara kembang api meletus di langit malam. Dan yang bikin Ify
tersenyum girang, ternyata kembang api itu bertuliskan,
IFY,
I LOVE
YOU...
Ify
sejenak mematung. Tanpa sadar Ify meneteskan air mata. Ia segera berbalik dan
memeluk Rio erat.
“Fy,
gue memang cowok yang buta romantis. Tapi demi lo, gue bakalan belajar jadi
cowok yang lo harapkan. I love you.. I love you.. I love you.. I love you.. I
love you.. I love you..” Rio membisiYoon kalimat itu berulang-ulang di telinga Ify
sambil membelai lembut kepala istrinya itu.
Ify
yang mendengar itu jadi terharu dan menangis sesenggukan.
“Huaaa...
hik.. hiks..”
Rio
yang melihat Ify menangis jadi bingung.
“Fy,
lo kenapa sih? Kok lo nangis? Lo gak seneng ya dengan ini semua?”
Ify
menggelengkan kepalanya.
“Gue
seneng, seneng banget malah! Gue nangis karena gue seneng!” Ify mengusap air
matanya segera.
“Lo
tuh lucu banget ya? Sedih, nangis. Marah, nangis. Seneng juga nangis.”
Ify
tersenyum melihat wajah Rio.
Ify
mendekat dan menarik kepala Rio untuk mendekat dengannya.
“I
love you too..” balas Ify kemudian dan segera di menempelkan bibirnya dengan
bibir Rio.
Mereka
memandang langit malam yang penuh bintang dengan kembang api yang bertuliskan “Ify,
I love you”. Serta laut yang berada di belakang taman itu yang memantulkan
tulisan kembang api di langit itu. Indah sekali!!
Seperti apa..
Pelukan, ciuman, dan sentuhan
Semua tak sekedar itu
Memiliki, dimiliki, hak sepenuhnya atas
diri
Bukan hanya itu..
Kita tak membicarakan tentang itu
Hal yang kita suka atau hal yang
disukainya
Masih bukan hal itu ungkapnya
Hal yang dibenci, hal yang kita benci
Itulah kebenarannya
Tetapi..
Jika bisa saling memudahkan
# # #
#
Kali
ini, rumah tangga Rio dan Ify berjalan harmonis. Rio sudah mendirikan
perusahaannya sendiri dan Ify mendirikan sebuah butik di kawasan Jakarta Timur.
Hari
ini, tepat 7 bulan pernikahan Ify dan Rio. Ify dan Rio berniat untuk mengadakan
perayaan pernikahan mereka. Ify sedang berdandan di kamarnya, sedangkan Rio
sudah menunggu di bawah.
Ify
memakai gaun putih panjang dengan hiasan bunga lily yang dikristalkan asli dan
pernak pernik berlian kecil mengelilingi gaun putih itu. Indah dan mewah sekali!!
Rambut Ify yang diikat kepang kecil membentuk ranting dan sisa rambut yang
dikriting di dekat telinganya dan disematkan sebuah mahkota berlian kecil di
tengahnya dengan penutup wajah di belakang menyatu dengan mahkota itu. Make up
soft dan high heels silver menambah kecantikan Ify. Sebuket bunga mawar merah
dan putih dan Ify dituntun oleh 2 orang pengapit, perempuan dan laki-laki turun
ke lantai bawah untuk pergi ke tempat perayaan pernikahan.
Ify
masih ingat saat pemberkatan pernikahan di gereja, yang dipimpin oleh Romo
Benedictus Yosef O’carm. Ucapan perjanjian yang sakral di depan Tuhan untuk
saling menjaga, saling melengkapi, saling menghormati.
>>>
(Cerita
Pemberkatan Pernikahan di Gereja Maria Vadelyna.)
Saat
ini Ify dan Rio berada di Gereja Maria Vadelyna untuk mengikuti pemberkatan
pernikahan. Saat penyambutan mempelai, Imam dan putera-puteri altar/misdinar
menyambut mempelai di depan altar. Mempelai pria bersama Romo dan misdinar
menunggu di altar. Mempelai wanita bersama dengan orang tua sampai di pintu
gereja, langsung masuk menuju altar. Kemudian bapak mempelai wanita menyerahkan
mempelai wanita kepada mempelai pria. Kemudian bapak mempelai wanita
menyerahkan kepada Imam.
Kemudian
Romo Yosef memulai Perayaan Ekaristi Perkawinan dengan kata pengantar yang
selalu diucapkannya saat Perayaan Ekaristi biasa, dilangsungkan dengan
pernyataan tobat dan doa pembukaan.
Ketika
Liturgi Sabda, kedua mempelai berdiri di depan altar. Diambil dari 1 Kor.
13:1-13
Rio
: Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan
malaikat, tetapi aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang
berkumandang dan canang yang gemericing.
Ify
: Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat, dan aku mengetahui
segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan, dan sekalipun aku memiliki
Iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunya
kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Rio
: Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan
menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih,
sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.
Ify
: Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu, ia tidak
memegahkan diri dan tidak sombong.
Rio
: Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri
sendiri. Ia tidak pemarah, dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Ify
: Ia tidak bersukacita karena ketidak adilan, tetapi karena kebenaran.
Rio
: Ia tidak menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, sabar
menanggung segala sesuatu.
Ify
: Kasih tidak berkesudahan, nubuat akan berakhir, bahasa roh akan
berhenti, pengetahuan akan lenyap.
Rio
: Sebab pengetahuan kita tidak sempurna dan nubuat kita tidak sempurna.
Ify
: Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan
lenyap.
Rio
: Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seoerti kanak-kanak, dan
merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah
aku dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
Ify
: Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang
samar-samar, tetapi nanti kita melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya
mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti akan mengenal dengan sempurna,
seperti aku sendiri dikenal.
RiFy
: Demikian tinggal ketiga hal, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan
yang terbesar di antaranya ialah kasih. Demikian sabda Tuhan.
Umat
: Syukur kepada Allah.
Dilanjutkan
dengan lagu antar bacaan dan bacaan injil. Selanjutnya upacara sakramen
pernikahan dan mohon doa restu orang tua.
Imam
: Rio dan Ify, kini pergilah kepada kedua orang tuamu, sampaikanlah
terimakasih kepada mereka yang telah membesarkan dan mencintai kamu, dan mohon
doa restu mereka, agar pernikahan kalian sungguh-sungguh membuahkan
ketenteraman dan damai sejati atas berkat Tuhan.
Ify
dan Rio bersama-sama menuju ke tempat orangtua mereka untuk mohon doa restu.
Setelah itu peneguhan perkawinan. Kedua mempelai dan para hadirin dipersilahkan
berdiri, sementara para saksi maju mendampingi kedua mempelai.
RiFy
: Romo Yosef yang terhormat, sesuai dengan petunjuk Tuhan sendiri, kami
berdua telah saling memilih sebagai teman hidup. Kami mohon kesediaan Romo
untuk meresmikan hubungan kami sebagai suami-isteri, menurut adat Gereja
Katolik.
Imam
: Saudara sekalian yang hadir disini, sebelum perkawinan ini diresmikan,
perkenankanlah saya menanyakan di hadapan para saksi ini menurut adat Gereja.
Para saksi yang terhormat, adakah sesuatu yang menghalangi perkawinan ini
menurut adat Gereja?
Saksi
: Sepanjang pengetahuan kami, tidak ada halangan untuk meresmikan
perkawinan ini. Dari sebab itu, kami mendukung permohonan dari kedua mempelai
ini.
Imam
: Calon mempelai berdua yang berbahagia, Saudara telah datang kemari
untuk memberikan kesaksian kepada umat Kristus yang hadir disini tentang cinta
Saudara satu sama lain. Kami semua bersama saudara memohonkan berkat restu
Allah atas keluarga baru yang hendak Saudara dirikan. Saudara telah dikuduskan
dalam pembaptisan dan dipersatukan dengan Krsitus. Dialah yang akan menguatkan
niat baik Saudara, dengan karunia rahmat-Nya. Maka sekarang bersediakah Saudara
menyatakan maksud dan isi hati Saudara, di hadapan para saksi dan umat yang
hadir disini?
RiFy
: Ya, kami bersedia.
Rio
: Saya, Rio Haling, menyatakan bahwa saya meresmikan perkawinan ini
dengan ikhlas hati. Saya bersedia mencintai dan menghormati isteri saya, Ify Saufika
sepanjang hidup saya. Saya bersedia menjadi ayah yang baik bagi anak-anak yang
dipercayakan Tuhan kepada kami berdua.
Ify
: Saya, Ify Saufika, menyatakan bahwa saya meresmikan perkawinan ini
dengan ikhlas hati. Saya bersedia mencintai dan menghormati suami saya, Rio Haling
sepanjang hidup saya. Saya bersedia menjadi ibu yang baik bagi anak-anak yang
dipercayakan Tuhan kepada kami berdua.
Tibalah
janji perkawinan dan mempelai meletaYoon tangan kanan di atas Kitab Suci.
Imam
: Rio dan Ify, kini tibalah saatnya untuk meneguhkan perkawinan kalian berdua.
Silahkan anda berdua meletaYoon tangan kanan anda di atas Kitab Suci, untuk
mengucapkan janji perkawinan secara bergantian.
Rio
: Dihadapan Allah, Pastor dan para saksi, saya, Rio Haling memilih engkau Ify Saufika
menjadi isteri saya. Saya berjanji untuk setia kepadamu dalam suka dan duka, di
waktu keadaan sehat dan sakit, dan saya mau mencintai dan menghormati engkau
sepanjang hidup saya.
Ify
: Dihadapan Allah, Pastor dan para saksi, saya, Ify Saufika memilih engkau Rio Haling
menjadi suami saya. Saya berjanji untuk setia kepadamu dalam suka dan duka, di
waktu keadaan sehat dan sakit, dan saya mau mencintai dan menghormati engkau
sepanjang hidup saya.
Imam
: Atas nama Gereja Allah, di hadapan para saksi dan hadirin semua, saya
menegaskan bahwa perkawinan yang telah anda langsungkan ini adalah perkawinan
Katolik yang sah. Semoga sakramen ini menjadi sumebr kekuatan dan kebahagiaan
bagi anda berdua mulai sekarang ini dan untuk selamanya. Berkat Allah yang
Maha-Kuasa, Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Umat
: Amin.
Imam
: Yang dipersatukan oleh Allah,
Umat
: Jangan diceraikan oleh manusia.
Pemberkatan
Cincin.
Imam
: Ya Allah, sumber kesetiaan, berkatilah kedua cincin ini supaya menjadi
lambang cinta dan kesetiaan bagi suami-isteri ini. (Kedua cincin diberkati air
suci)
Imam
: Rio Haling, kenakanlah cincin ini kepada jari isteri saudara sebagai
lambang cinta dan kesetiaan.
Rio
: Ify, terimalah cincin ini sebagai lambang kesetiaan cintaku kepadamu.
Imam
: Ify Saufika, kenakanlah cincin ini kepada jari suami saudari sebagai
lambang cinta dan kesetiaan.
Ify
: Rio Haling, terimalah cincin ini sebagai lambang kesetiaan cintaku
kepadamu.
Dilanjutkan
dengan perayaan Ekaristi biasa, komuni, dan sampai pada berkat penutup. Saat
penanda tanganan naskah perkawinan, penanda tanganan surat perkawinan Gereja di
depan altar oleh kedua mempelai yang didampingi para saksi dan Imam. Setelah
selesai, memepelai berdua menuju altar Bunda Maria. Mempelai wanita meletaYoon
bunga di depan patung Bunda Maria kemudian berdoa bersama-sama.
*Aku
ceritain dalam agamaku ya. Gak papa kan?? :)* (ini dalam agamanya Jessica penulis
asli cerbung ini)
>>>
@Saint
Angelique Hotel – Perayaan pernikahan
“Ladies
and gentleman, kita sambut pasangan baru kita, Ify and Rio!!” suara MC
menggelegar di setiap sudut ruangan.
Ify
dengan mengapit lengan Rio berjalan beriringan menuju panggung pernikahan
mereka. Di belakangnya, dua orang pengapit, perempuan membantu memegang gaun Ify
yang panjang guna untuk tidak membuat Ify kesusahan berjalan dan yang laki-laki
membawa sebuket bunga. Di belakangnya lagi mama dan papa Ify-Rio.
Mereka
berjalan menuju panggung dengan 2 orang balerina yang menuntun mereka di depan
sambil menari. Menambah keindahan suasana saat itu. Ify dan Rio naik ke atas
panggung dan dipimpin oleh sang MC berdoa bersama.
Setelah
itu, mereka berdua bersama-sama melakukan penuangan wine di beberapa gelas yang
disusun di atas sebuah meja dekat Wedding tart-nya. Masing-masing memegang 1
botol dan dalam hitungan ke-3 mereka bersama-sama menuangkan wine itu sampai
gelas-gelas yang disusun penuh. Setelah itu, pemotongan wedding tart. Ify dan Rio
memegang sebuah pisau bersama-sama dan memotong wedding tart tersebut dan
diserahkan kepada orangtua mereka.
“Sekarang,
kue yang kalian pegang masing-masing, suapkan kepada pasangan kalian dengan
menyilangkan tangan dengan pasanganmu.” Ucap sang MC.
Setelah
itu, makan bersama, penampilan dari para dancer, balerina, dan singer untuk
memeriahkan acara pernikahan mereka.
Dan
tiba waktunya untuk pemlemparan buket bunga. Rio dan Ify maju ke depan panggung
dan memegang sebuket mawar putih dan merah yang dikristalkan dengan berhias
pita merah, sambil membaliYoon badan dan para tamu yang masih belum menikah
maju untuk memperebutkan buket bunga tersebut.
“One..
two.. three.. Throw!!” perintah sang MC dan Rio-Ify melemparkan buket bunga
tersebut.
Dan
yang mendapatkan adalah.. SIVIA?! Semua mata berpaling menuju Sivia yang hanya
tersenyum malu dengan mendekap buket bunga tersebut. Sedangkan Rio dan Ify
tersenyum satu sama lain dengan penuh arti.
“Dan
sekarang, saatnya Wedding Kiss!!” ucap sang MC bersemangat dan mendapat
teriakan heboh dari para tamu undangan.
“Hah?!
Wedding kiss, Yoo?! Yang bener aja?? Sekarang?!” Ify kaget gak karuan.
Rio
hanya tersenyum dan mendengarkan aba-aba dari sang MC.
“Hitungan
ketiga!! One.. two.. three.. kiss!!” aba-aba sang MC.
Rio
menghadapkan tubuh Ify padanya dan tangan kanannya memegang dagu Ify sedangkan
tangan kirinya memegang bahu Ify. Hitungan detik, bibir Rio sudah menempel di
bibir manis Ify.
# # #
#
Saat
sampai di rumah, Ify langsung naik ke atas dan masuk ke kamarnya dan Rio.
Sekarang Rio dan Ify tidur sekamar. Ify masuk ke kamar mandi dan mengganti
pakaian dengan piyamanya dan menghapus make up nya. Ketika Ify sudah keluar
dari kamar mandi, Rio sudah berganti pakaian dan sedang duduk di ranjangnya
sambil membaca buku. Ify menghampiri suamianya tersebut dan duduk di sebelahnya
juga.
“Udah
selesai?” tanya Rio sambi menutup bukunya.
Ify
menganggukkan kepalanya.
“Fy,
gimana?? Sekarang udah boleh kan??” tanya Rio sambil tersenyum jail.
“Apasih,
Yoo?!” Ify menutup wajahnya dengan selimut dan memukul bahu Rio pelan.
“Boleh
kan sekarang?? Kan udah resmi.” Rio membuka selimut yang menutupi wajah Ify dan
mengerling nakal. Ify merampas kembali selimutnya dan menutupi wajahnya lagi.
“Fy,
buka! Ngapain ditutupin?” Rio dan Ify rebutan selimut.
“Malu!!”
Ify menarik selimutnya lagi dan menutupi wajahnya lagi.
“Ngapain
malu?? Sekarang ya??” Rio memulai aksinya lagi.
Ify
hanya mengangguk yang bertanda menyetujui permintaan Rio. Rio tersenyum nakal
dan mulai memeluk Ify masuk ke dalam selimut.
# # #
#
5
tahun kemudian..
Rio
dan Ify sedang berada di lapangan basket belakang rumah mereka bersama anak
mereka, Equina Margaretha Qlufy Sindunata atau dipanggil Qlufy. Kenapa nama
belakangnya Sindunata? Itu disebabkan agar mereka tetap mengingat AlIel dalam
wujud anak mereka.
“Papa,
bolanya gak mau masuk-masuk ke bolongan itu lho! Qlufy jadi kesel!” Qlufy
cemberut sambil melipat tangannya di dada karena tidak berhasil memasuYoon bola
basket itu ke ring.
“Dicoba
lagi sayang. Jangan cepet ngambek gitu dong.” Ucap Rio sambil menghampiri
anaknya.
“Tapi
gak mau-mau!!” Qlufy hampir menangis.
“Eit,
jangan nangis dong sayang. Anak mama kan gak boleh cengeng.” Ify tiba-tiba
menghampiri Qlufy dan Rio.
“Gimana
kalo papa gendong, nanti Qlufy masukin ya.” Usul Rio sambil mencubit pipi
anaknya gemas.
“Iya,
bener kata papa. Sini mama gendongin ke papa.” Ify menggendong anaknya dan
meletaYoonnya di bahu Rio.
Rio
berjalan menuju dekat ring dan Ify memberikan bola basket itu ke anaknya.
“Ayo
coba masukin Qlufy.” Ify berusaha menyemangati anaknya.
Qlufy
mengangkat tangannya dan melemparkan bola basket itu ke ring dan masuk! Rio
menurunkan Qlufy dari bahunya dan membawanya berputar-putar dalam gendongannya.
“Papa
berhenti!! Nanti Qlufy jatoh lho!! Sakit!!” Qlufy memukul-mukul dada Rio dengan
tangan kecilnya.
“Hahahaha..
iya deh iya.” Rio berhenti berputar dan mencium pipi anaknya gemas.
“Qlufy,
ayo main lempar-lemparan!” ajak Ify sambil mendrible bola basket tersebut.
“Mana
ma?! Mana bolanya? Lempar ke Qlufy.” Suruh Qlufy sambil membentuk tangannya
untuk menangkap bola itu.
Ify
melemparkan bola itu pelan dan Qlufy melemparkannya lagi ke Rio.
“Papa,
tangkep ya!” Qlufy melemparkan bola basket itu. Tapi sayang, arahnya masih
tidak terarah dan bola basket itu mengenai kepala Rio. Rio jatuh dan pingsan.
“Rio!!”
Ify berlari mendekati Rio dan memangku kepala suaminya itu.
Rio
membuka matanya sedikit dan mengedipkan salah satu matanya pertanda dia hanya
bersandiwara. Ify yang mengetahui pun hanya menahan tawa dan berpura-pura
membangunkan Rio lagi.
Qlufy
berlari kecil ke arah Rio dan Ify. Matanya sudah berlinang air mata. Dia takut
terjadi apa-apa dengan papanya.
“Papa
bangun!! Papa kenapa?? Sakit ya?? Qlufy gak sengaja. Papa, bangun!! Qlufy minta
maaf!!” Qlufy menggoncang-goncangkan tubuh Rio pelan dan tiba-tiba saja Rio
mendekap anaknya yang berada di sebelah kirinya dan Ify menggelitiki perutnya.
“Kena
deh!! Hahahaha..” Rio ikutan menggelitiki perut anaknya yang kemudian tertawa
kegelian.
“Papa
jahat!! Bikin Qlufy takut!!” Qlufy mengatupkan kedua tangannya di pipi Rio dan
menepuk-nepuknya pelan.
Rio
hanya tersenyum dan mencium bibir mungil anaknya sayang. Ify yang melihatnya
hanya cemberut.
“Eh,
sayang, ada yang cemburu nih soalnya gak dicium sama papa.” Rio meledek Ify
sambil melirik nya sedikit.
“Apa?!”
Ify memalingkan pandangannya ke arah lain dan melipat kedua tangannya di dada.
“Hahhaha..
mama cemburu!!” goda Qlufy.
Rio
mendirikan Qlufy dan mendekati Ify. Dia memegang dagu Ify dan menghadapkan
padanya. Rio tersenyum menahan tawanya dan mencium bibir Ify.
“Jangan
cemberut terus dong!! Jelek tau!!” Rio mengacak-acak rambut Ify pelan dan
tertawa kecil melihat kelakuan istrinya.
“Biarin!!”
Ify menjulurkan lidahnya dan berlari bersama Qlufy.
Rio
yang mengerti maksud Ify untuk mengejarnya, berlari menyusul istri dan anaknya.
Mereka berlari mengelilingi lapangan basket seperti anak kecil.
# # #
#
Malam
harinya Ify, Rio dan Qlufy berada di kamar RiFy. Rio sedang membaca bukunya, Ify
bermain dengan BB nya sedangkan Qlufy hanya melihat kedua orangtuanya kesal.
“Papa,
mama, Qlufy jangan dicuekin dong!!” Qlufy merengek pada Rio dan Ify sambil
duduk di tengah-tengah mereka.
“Iya,
maaf deh.” Ify meletaYoon BB nya di atas lemari kecil sebelah kasurnya dan
memangku putrinya itu.
“Qlufy,
besok sekolah. Sekarang tidur aja ya?” Ify menidurkan Qlufy di tengah-tengah
antara dia dan Rio.
“Qlufy
masih gak ngantuk. Papa, ngomong dong!!” Qlufy menarik-narik lengan baju Rio.
“Papa
disuruh ngomong apa ini??” Rio meletaYoon bukunya dan mengalihkan perhatiannya
pada Qlufy.
“Papa,
kalo disuruh milih antara Qlufy sama mama, papa milih siapa??” tanya Qlufy
sambil menepuk-nepuk pipi Rio pelan.
“Pastinya
mama dong!!!” Ify menyahut sambil memeluk Rio dari samping.
“Lho?
Gak bisa! Papa pasti milih Qlufy kok!!” Qlufy akan memeluk Rio tapi dihalangi
oleh Ify.
“Eit,
gak boleh meluk-meluk papa kecuali mama.” Ify menjulurkan lidahnya pada anaknya
itu.
“Yah
mama!! Mama curang!! Qlufy kan juga mau meluk papa!!” Qlufy masih mencoba untuk
memeluk Rio.
Rio
hanya tertawa melihat kelakuan istri dan anaknya itu.
“Gak
boleh!! Papa Cuma punya mama!!” Ify kembali memeluk Rio. Rio hanya membelai
rambut istrinya itu sambil menahan tawanya.
“Lho
papa!! Qlufy juga mau meluk!!” Qlufy hampir menangis karena tidak bisa memeluk Rio.
“Eh,
jangan nagis dong sayang. Mama kan Cuma bercanda. Sini, peluk papanya.” Ify
menggendong Qlufy dan memberikannya pada Rio.
“Mamanya
nakal ya? Sini, peluk papa..” Rio merentangkan kedua tangannya dan Qlufy
langsung mendekap di pelukan Rio.
“Jangan
nangis oke??” Rio mencium setiap inchi wajah anaknya.
Qlufy
hanya mengangguk.
# # #
#
Pagi
harinya, Ify sibuk menyiapkan sarapan. Qlufy sudah mandi dan sedang duduk di
meja makan bersama Rio dengan seragam sekolahnya.
“Ini Qlufy
makan dulu ya. Terus minum susunya.” Ify menyodorkan setangkup roti berselai
strawberry dan memeberikannya pada anaknya.
Setelah
semua selesai, Ify dan Qlufy pergi ke TK Qlufy dengan diantar Rio. Karena
sekalian Rio pergi ke kantornya.
“Qlufy
belajar yang rajin ya, jangan nakal-nakal.” Rio mencium pipi anaknya itu ketika
sudah sampai di depan gerbang sekolahnya.
“Beres
papa.” Qlufy tersenyum manis sampai menghasilkan lesung pipi di kedua pipi
chubby nya.
Rio
hanya tersenyum dan membelai rambut anaknya itu.
“Jaga Qlufy,
oke?” Rio mengalihkan perhatiannya pada Ify dan dengan cepat mencium bibir Ify
dan langsung masuk ke dalam mobil.
“Dasar
Rio!! salah tempat nyiumnya!!” Ify memarahi Rio di depan kaca mobilnya.
“Memang
sengaja! Aku berangkat dulu ya.” Rio tertawa dan melesat menuju kantornya.
“Papa
nakal ya sayang? Yauda, sekarang kita masuk aja yuk?” ajak Ify yang hanya
diangguki kepala oleh Qlufy.
# # #
#
Sore
hari, Ify dan Qlufy berada di tengah kolam renang mereka. Di tengah? Ya, di
tengah-tengah kolam renang yang berbentuk angka delapan itu ada sebuah jembatan
lengkung di atasnya. Yang biasa ditempati Rio, Ify dan Qlufy bermain saat sore
hari. Disana ada 3 kursi dan meja di tengahnya. Ada 2 kursi panjang dan di
antara kedua kursi itu ada payung yang melindungi dari sinar matahari. Ada box
mainan Qlufy dan tempat untuk melukis.
Ify
sedang memperhatikan Qlufy yang sedang melukis. Dia tersenyum sendiri melihat
anaknya itu. Tiba-tiba ada orang yang memeluknya dari belakang. Siapa lagi
kalau bukan,
“Rio?”
Ify membaliYoon badannya dan mendapati Rio tersenyum jail padanya.
“Tumben
udah pulang jam segini??” tanya Ify bingung. Sekarang masih jam setengah 4.
Biasanya Rio pulang jam 5.
“Gak
ada meeting sekarang. Jadi bisa pulang cepet deh.” Rio menjelaskan dan membaliYoon
tubuh Ify dan memeluknya lagi.
“Mandi
dulu sana. Abis itu kesini lagi.” Suruh Ify. Rio hanya menurut dan masuk ke
dalam rumah.
15
menit kemudian, Qlufy sudah menyelesaikan lukisannya dan tepat saat Rio kembali
ke kolam renang.
“Papa!!”
teriak Qlufy sambil berlari dan memeluk Rio.
“Kapan
pulang?? Kok udah mandi??” tanya Qlufy sambil pura-pura membesarkan matanya
sehingga terlihat bulat.
Rio
tertawa melihat kelakuan anaknya itu.
“Barusan
saja. Abis itu papa mandi dulu.”
“Oya
pa, Qlufy tadi ngelukis ini lho.” Qlufy melepaskan pelukannya pada Rio dan
menunjuYoon hasil lukisannya.
“Wah,
bagus sekali. Anak papa pintar melukis ya.” Rio memuji lukisan Qlufy yang
bergambar Rio, Ify dan Qlufy yang berada di tengah-tengah Ify dan Rio di sebuah
pedesaan. Meskipun lukisan itu masih tidak terlalu rapi.
“Iya
dong, Qlufy gitu.” Qlufy mengibaskan rambutnya sambil mengerling nakal.
“Dasar
centil!!” Rio menarik hidung anaknya dan tertawa.
“Kayak
siapa Qlufy centil?” tanya Qlufy sambil tersenyum nakal.
“Kayak
mama dong!!” Rio tertawa dan berlari terlebih dahulu bersama Qlufy karena dia
tau kalau Ify setelah itu akan marah padanya.
“Rio!!
Qlufy!! Dasar nyebelin!!” Ify berlari mengejar mereka berdua.
Dan
jadilah mereka kejar-kejaran di sekitar kolan renang. Ini kisah cinta antara Rio
dan Ify. Kisah yang pertamanya bermusuhan tapi akhirnya dipersatukan. Tuhan
adil jika mempersatukan kita dengan musuh kita. Karena itu untuk memberikan pelajaran
kepada kita untuk tidak terlalu membenci orang lain. Itu akan membuatmu lebih
dekat lagi dengannya.
THE
END
>>>
makasi
yang udah baca everlasting heart dari part awal sampai akhir.. :)
maaf
ya gak bisa ngetag semua :)
makasi
udah mau like n coment :)
dan terakhir very very very thankyouu buat Jessica Filicia
yg udah ngijinin cerbung karyanya aku post jadi RiFy version.. thankyou so much
syg! Terus berkarya yaaa{}
Ndak ada niatan dijakan novel kak??
BalasHapus